Puing-puing pesawat kargo Boeing 737-200 Transair yang sebelumnya jatuh di lepas pantai Hawaii akhirnya ditemukan. Dari foto-foto yang dirilis investigator federal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), tampak jelas badan pesawat beserta sayap dan tail serta kedua mesin berada di dasar lautan, antara kedalaman 110 – 128 meter.
Baca juga: Update Misteri Hilangnya MH370, Ahli Sebut Pesawat Jatuh Gegara Kehabisan Bahan Bakar!
Mengingat itu terlalu dalam untuk mengerahkan penyelam, NTSB berencana mengerahkan robot SAR untuk membantu proses pengangkatan puing-puing pesawat.
Dilansir Daily Mail, komponen-komponen pesawat tersebut berhasil ditemukan berkat Side Scan Sonar dan Remotely Operated Vehicle, yang memang sudah masyhur muncul saat terjadi insiden.
Kendati pesawat sudah ditemukan, tetapi, tak disebutkan dengan jelas apakah black box, meliputi cockpit data recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR) sudah ditemukan atau belum.
Penyebab kecelakaan sejauh ini belum berhasil disimpulkan. Dari kronologi kejadian, sempat ada dugaan bahwa musibah bermula dari masalah pada bahan bakar. Setelah sampel bahan bakar berhasil didapat dan dicek, petugas tak menemukan masalah apapun di sana.
Karenanya, tak ada jalan lain kecuali menemukan black box, mengangkat seluruh komponen pesawat yang sudah berusia 46 tahun itu (buatan tahun 1975), dan menginvestigasinya sebagai satu kesatuan utuh untuk menemukan inti masalah.
Sebelumnya, pada Jumat dini hari, 2 Juli 2021, melakukan pendaratan darurat di wilayah lepas pantai Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pilot dan kopilot berhasil selamat walaupun mengalami cedera parah di kepala dan sekejur tubuh.
“Pilot dan kopilot melaporkan ada kerusakan mesin dan berusaha kembali ke Ibu Kota Honolulu, namun yang terjadi mereka terpaksa melakukan pendaratan di air,” demikian keterangan FAA.
Informasi yang dipublikasi FlightAware.com menyebutkan pesawat naas dengan nomor penerbangan 810 bertolak dari Ibu Kota Honolulu pada 1.33 dini hari. Burung besi itu hendak terbang ke Bandara Kahului, Maui, namun memutuskan putar balik karena satu mesinnya disebut mengalami kerusakan.
Tim penjaga pantai dengan cepat merespon laporan adanya pesawat yang mendarat darurat di wilayah selatan Pulau Oahu dengan dua awak dalam burung besi tersebut (tak ada penumpang).
Baca juga: Duh! Potongan Pesawat Uji Airbus Jatuh di Desa Dekat Bandara Toulouse-Blagnac
Sekitar pukul 2.30 dini hari, seorang penjaga pantai di lokasi kejadian menemukan puing-puing pesawat dan menemukan salah satu awak pesawat menempel di ekor pesawat. Awak tersebut lalu diselamatkan dengan helikopter untuk di bawah ke rumah sakit.
Sedangkan satu awak lainnya terlihat mengapung di atas pecahan puing – puing. Dia diselamatkan oleh perahu pemadam kebakaran Honolulu untuk di bawa ke tepi pantai. “Kami kehilangan salah satu mesin pesawat,” kata pilot.