Kendati raksasa manufaktur asal Eropa, Airbus sudah mengeluarkan pernyataan terkait peberhentian produksi dari varian paling terkenalnya, A380, namun agaknya terlalu sayang untuk melepaskan pesawat jet penumpang terbesar di dunia saat ini. Masih banyak pihak di luar sana yang mengharapkan A380 untuk terus diproduksi – namun tidak bagi pihak maskapai yang merasa terbebani ketika mengoperasikan superjumbo jet ini. Jika tidak mungkin dirakit dalam waktu dekat ini, apakah ada secerca harapan A380 akan dirakit di waktu yang akan datang?
Baca Juga: Ternyata, Emirates Hanya Menggunakan Dua Jenis Pesawat!
“Kendati kami sedih bahwa pesanan (A380) kami tidak bisa ditindaklanjuti dan progam ini tidak bisa bertahan lama, namun kami harus menerima kenyataan dan inilah yang terjadi saat ini,” ujar CEO Emirates, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum.
“Bagi kami, A380 adalah pesawat luar biasa yang dicintai oleh pelanggan dan kru kami. Ini adalah pembeda untuk Emirates. Kami telah menunjukkan bagaimana orang dapat benar-benar terbang lebih baik di A380,” tandasnya.
Ya, Emirates merupakan salah satu pengguna Airbus A380 terbesar di dunia, mengingat maskapai asal Timur Tengah ini hanya mengoperasikan dua jenis pesawt saja – Airbus A380 dan Boeing 777 saja.
Bahkan sekelas Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum saja amat menyayangkan pemberhentian produksi dari Airbus A380 ini.
Kembali ke topik pembahasan, mungkin saja pesawat yang dibanderol US$375.3 juta per unit ini diproduksi kembali di masa yang akan datang, hanya jika:
Harga Bahan Bakar Turun
Ya, pertimbangan ini muncul mengingat tonase bahan bakar yang digunakan Airbus A380 sangatlah besar – dan ini berimbas pada biaya operasi harian yang sangat tinggi dan membebankan maskapai yang mengoperasikannya, terlebih jika load factornya ‘kurus’.
Dan hanya jika harga bahan bakar mengalami penurunan atau adanya alternatif bahan bakar seperti biofuel, bukan tidka mungkin apabila pihak maskapai akan mempertimbangkan kembali pengoperasian dari si raksasa angkasa ini.
Populasi Membludak
Ketika populasi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan, maka di tahun-tahun berikutnya varian A380 akan sangat berguna. Apabila skema ini terbukti benar di masa yang akan datang, maka bukan tidak mungkin juga apabila populasi dari pesawat narrow-body dan midsize akan sedikt tergeser keberadaannya.
Ya, maskapai mana yang tidak mau mengoperasikan penerbangan efisien?
Baca Juga: Intip Mewahnya Airbus A380 Emirates yang Digunakan Klub Bola Real Madrid
Passenger and Cargo Handling
Membahas tentang ngebulnya dapur dari A380 tidak melulu mesti memperhatikan dari segi modanya saja – pun dengan infrastrukturnya. Tidak semua bandara di dunia bisa menampung Airbus A380, dan faktor ini menjadi penting untuk diperhatikan apabila ingin melihat A380 menguasai angkasa kembali.
Peningkatan passenger and cargo handling menjadi poin penting berikutnya, dimana peningkatan kapasitas bandara (terutama di bagian imigrasi) menjadi langkah konkret pertama yang bisa dilakukan oleh otoritas terkait untuk menghadirkan kembali A380.
Selain itu, penanganan kargo di setiap bandara juga harus lebih dioptimalkan lagi. Dapat Anda bayangkan, antrean yang terjadi di conveyor belt setiap turun dari pesawat mesti saja membludak. Itu baru dari pesawat narrow-body yang hanya berisikan kurang dari 200 penumpang. Lalu apa yang akan terjadi jika sistem penanganan kargo semacam ini tetap dipertahankan, sedangkan A380 sudah mulai memasuki masa operasinya kembali? Paham kan maksudnya di sini?