Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanNgeri! Boeing 747 Aerolíneas Argentinas Flight 386 Jadi Pusat Penyebaran Kolera

Ngeri! Boeing 747 Aerolíneas Argentinas Flight 386 Jadi Pusat Penyebaran Kolera

Wabah Covid-19 dinilai sebagai salah satu yang paling mematikan di dunia. Sampai saat ini, sudah ada 320 juta orang yang terjangkit, dimana 5,52 juta di antaranya meninggal dunia. Tetapi, sampai saat ini, belum ada laporan pesawat menjadi klaster penyebaran Covid-19, justru wabah kolera-lah yang pernah menyebabkan itu terjadi.

Baca juga: Virus Demam Babi Afrika Mewabah di Indonesia, Peternak Dilarang Beri Makan Babi dari Sisa Makanan Penerbangan

Dilansir The New York Times, pada tahun 1991 kolera muncul secara tak terduga dan tanpa penjelasan di Peru, yang terletak di pantai barat Amerika Selatan.

Padahal di tempat ini kolera sempat menghilang selama 100 tahun. Kolera menyebabkan 3.000 kematian di Peru pada tahun pertama, dan segera menginfeksi Ekuador, Kolombia, Brasil, dan Chili dan melompat ke utara ke Amerika Tengah dan Meksiko.

Di tengah wabah kolera, pada 14 Februari 1992, maskapai Aerolíneas Argentinas mengoperasikan penerbangan komersial menggunakan Boeing 747-200 flight 386, dari Buenos Aires, Argentina, ke Los Angeles, Amerika Serikat, dengan transit di Lima, Peru.

Penerbangan tersebut mengangkut sebanyak 336 penumpang dan 20 kru. Dari jumlah tersebut, 297 di antaranya menuju ke Amerika Serikat, dan 39 penumpang sisanya, dua menuju ke Kanada dan 37 ke Jepang.

Selama penerbangan dari Argentina, penumpang tampak biasa-biasa saja tidak ada tanda-tanda mencurigikan. Begitu juga pasca transit di Lima, Peru, dan melanjutkan penerbangan ke AS. Semua tampak baik-baik saja. Sampai akhirnya salah satu dari penumpang, Anibal Cufre berusia 70 tahun, dilaporkan meninggal dunia akibat kolera beberapa hari setelah penerbangan.

Setelah itu, seluruh penumpang dan kru dalam penerbangan tersebut dicek dan 172 penumpang serta satu kru dinyatakan positif mengidap kolera. Tentu saja hal itu mengejutkan banyak pihak. Sebab, kolera diketahui tidak melalui udara atau airborne. Bukan pula melalui kontak. Karenanya, temuan penumpang sebanyak itu mengidap kolera dinilai janggal.

Pengecekan mendalam pun dilakukan. Tentu saja pihak maskapai, dibantu negara tempatnya beranaung, Argentina, berusaha melindungi kepetingan dirinya dan negara, dengan menuduh katering yang dibawa dari Lima, Peru, menjadi sumber penyebaran kolera. Tuduhan ini pun didukung dengan penelitian dari sejumlah pihak.

Baca juga: Wabah Campak Landa Hong Kong, Pramugari Cathay Pacific yang Hamil Memaksa Cuti

Sebaliknya, pihak Peru menyebut, penularan kolera di pesawat terjadi lantaran salah satu penumpang pesawat mengidap kolera saat berangkat dari Argentina.

Terlepas dari perseteruan tersebut, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menilai maskapai Aerolíneas Argentinas tidak bisa menyalahkan Peru dengan dalih katering yang dibawa dari Lima. Sebaliknya, bagaimanapun juga, maskapai nasional Argentina itu wajib bertanggung jawab atas katering yang disajikan ke penumpang, sekalipun itu dilakukan pihak ketiga.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru