Dengan dimensinya yang raksasa, Antonov An-124 Ruslan, belum lama ini telah membetot perhatian netizen setelah melakukan pendaratan kedua kalinya di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Dan masih terkait debut “Kang Ruslan”, ada kabar bahwa salah satu An-124 ada yang ‘disita’ sebagai akibat perang Rusia – Ukraina yang terus berkecamuk. Bagaimana bisa?
Sebagai pendukung Ukraina, Pemerintah Kanada dikanarkan berencana mengirim pesawat Antonov An-124 Rusia yang disita ke Ukraina. Dikutip dari FlightGlobal, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal telah mengumumkan bahwa Kanada telah setuju untuk menyerahkan Antonov An-124 yang disita dari perusahaan kargo Rusia Volga-Dnepr.
Shmyhal menyatakan bahwa kesepakatan untuk mentransfer Antonov An-124 yang disita dari Kanada ke Ukraina dibuat setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Wakil Perdana Menteri Christie Freeland.
Pemerintah Kanada baru-baru ini memberlakukan sanksi baru yang mencakup penyitaan Antonov An-124 dari Grup Volga-Dnepr, bersama dengan sanksi yang menargetkan dua anak perusahaannya, Volga-Dnepr Airlines dan AirBridge Cargo Airlines.
Selain pesawat Antonov An-124, Kanada juga berencana untuk mentransfer aset lain dari Volga-Dnepr, sebuah perusahaan Rusia, ke Ukraina sebagai bagian dari sanksi baru tersebut.
Sebuah Antonov An-124 yang dioperasikan oleh Volga-Dnepr Group dengan registrasi RA-82078 saat ini terdampar di Bandara Internasional Toronto Pearson (YYZ) sejak 27 Februari 2022. Pesawat tiba di Toronto dari Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage (ANC) di Alaska, Amerika Serikat.
Pada 24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina, yang menyebabkan sanksi internasional yang berat diterapkan pada industri penerbangan negara tersebut. Pembatasan ini membuat pesawat dengan registrasi Rusia dan afiliasinya tidak dapat terbang di atas wilayah udara beberapa negara lain, termasuk Kanada, AS, dan Eropa.
Empat dari sepuluh Antonov An-124 yang dioperasikan oleh anak perusahaan Volga-Dnepr Group, Volga-Dnepr Airlines, kemudian mendarat di bandara asing. Selain satu orang yang saat ini terjebak di Bandara Internasional Toronto Pearson, tiga orang awal Ruslan lainnya terdampar di Bandara Leipzig/Halle di Jerman.