Polusi suara pada pesawat bukan hanya datang dari mesin, melainkan juga datang dari sayap pesawat. Mengurangi polusi suara dari mesin tentu bisa dikembangkan dengan menciptakan mesin yang lebih halus. Namun, bagaimana dengan sayap pesawat? Terkait itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mungkin punya jawabannya.
Baca juga: Kurangi Emisi Suara di Tengah Malam, Bandara Heathrow Patok Biaya Ekstra untuk Maskapai
Dilansir New Atlas, NASA dikabarkan tengah sibuk mengembangkan sayap mutakhir berteknologi tinggi untuk mengurangi kebisingan saat pesawat lepas landas maupun mendarat. Sayap pesawat diketahui menjadi salah satu penyumbang suara bising atau biasa juga disebut emisi atau polusi suara di sekitaran bandara efek dari aliran udara.
Selain membuat warga yang tinggal di pemukiman sekitar bandara menjadi tidak nyaman, sayap pesawat konvensional juga membuat pesawat membutuhkan tenaga lebih. Artinya, operasional pesawat jadi tidak efisien dan tingkat polusi karbon oksida juga meningkat.
Di bawah proyek Advanced Air Transport Technology (AATT), para insinyur NASA coba mencari solusi atas berbagai permasalahan itu. Pada Januari 2021, tim berhasil menyelesaikan pengujian terowongan angin subsonik pada model skala sepersepuluh dari desain sayap baru yang disebut versi Quiet-High-Lift dari Common Research Model (CRM- QHL).
Model saya uji terdiri dari badan pesawat yang dipotong menjadi dua dan diletakkan pada sisi datarnya di lantai terowongan angin. Di badan pesawat dipasang model rinci sayap pesawat, termasuk slat dan flap, serta model mesin dan retractable undercarriage. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mengumpulkan data empiris untuk menilai model komputer yang diperlukan dalam mensimulasikan tingkat kebisingan pada sayap.
Tujuan dari adalah untuk memodifikasi komponen sayap seperti leading-edge slat dan trailing-edge flaps agar lebih efisien dalam hal kinerja aerodinamis, struktural, dan akustiknya menggunakan paduan shape-memory. Ketika uji model skala kecil selesai, rencananya, ini akan diteruskan ke uji terowongan angin skala besar untuk mengembangkan teknologi ke titik di mana ia dapat diadopsi oleh industri dirgantara.
Selain dari sayap dan mesin, polusi suara juga dihasilkan dari airframe (rangka) pesawat. Sebagaimana sayap, NASA juga mengembangkan teknologi terbaru untuk menjadi solusi atas persoalan tersebut.
Baca juga: Lolos Tes Terowongan Angin, Pesawat Supersonik Ramah Lingkungan Aerion Kian Nyata
Pada Mei 2018, disebutkan, NASA telah menyelesaikan serangkaian uji coba pada teknologi untuk mengurangi suara yang dihasilkan oleh airframe (rangka) pesawat dan suara yang dihasilkan saat melakukan pendaratan melalui teknologi Landing Gear Noise Reduction. Rangkaian uji coba ini dilakukan melalui rangkaian penerbangan Acoustic Research Measurement (ARM) di Armstrong Flight Center, California, AS.
Teknologi Landing Gear Noise Reduction sendiri dikembangkan untuk mengurangi suara dari airframe yang disebabkan aliran udara bergerak melewati roda pesawat saat mendekati landasan. Teknologi ini menggunakan fairing yang memiliki pori-pori sehingga suara yang dihasilkan oleh aliran udara dapat berkurang.