Hadirnya moda transportasi darat di dunia perkuliahan memang dapat menunjang mobilitas para mahasiswa. Selain tidak perlu capek berjalan, efisiensi waktu menjadi pertimbangan utama yang melatarbelakangi hadirnya sarana transportasi di kampus-kampus yang memiliki luas wilayah super besar. Seperti langkah yang diambil oleh Nanyang Technological University (NTU), dimana salah satu kampus yang namanya sudah mendunia ini menghadirkan sarana transportasi untuk mengangkut orang-orang di sekitaran kampus.
Baca Juga: “Bus Sekolah Gratis,” Aplikasi Monitoring Bus Sekolah di Jakarta
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (24/1/2018), mengingat efisiensi waktu menjadi poin penting dalam hadirnya sarana transportasi tersebut, universitas yang berada di Singapura ini diketahui tengah bereksperimen dengan Electric Vehicle (EV) berbentuk shuttle yang hanya membutuhkan waktu 20 detik saja untuk melakukan pengisian ulang daya hingga penuh!
NTU-Blue Solutions Flash Shuttle, merupakan nama dari moda yang memiliki 22 seat yang dirilis pada 22 Januari silam, hasil kerja sama NTU dan BlueSG, layanan carsharing berbasis kendaraan listrik pertama asal Singapura. Tidak seperti EV lain yang hanya mengandalkan baterai dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengisian daya, moda ini dilengkapi dengan supercapacitors dan baterai Lithium-Metal-Polymer (LMP) yang dikembangkan oleh Blue Solutions. Inilah yang menjadikan NTU-Blue Solutions Flash Shuttle unggul dalam hal waktu pengisian daya.
Presiden NTU, Subra Suresh mengatakan bahwa kehadiran EV berbentuk shuttle bus ini dapat meminimalisir pencemaran lingkungan. “Penggunaan kendaraan listrik yang berfungsi sebagai angkutan umum tengah dikembangkan di seluruh dunia, karena ini menunjukkan bahwa sistem transportasi menjadi lebih efisien dan mengurangi emisi gas rumah kaca,” tutur Subra.
Dalam ‘penampilan’ perdananya, membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menentukan rute uji coba dari kendaraan yang mampu menempuh jarak hingga 30km dalam sekali charge ini. Rencananya, NTU-Blue Solutions Flash Shuttle ini akan beroperasi di NTU hingga dua tahun ke depan.
Jika diperhatikan, tidak hanya Nanyang yang menyediakan sarana transportasi untuk keperluan mobilitas mahasiswa di sana. Sebut saja Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berlokasi di Jatinangor, Jawa Barat yang juga menyediakan layanan serupa, walaupun modanya masih menggunakan mesin diesel. Moda berbentuk bus gandeng tanpa kaca tersebut melayani mobilitas mahasiswa dan staf kampus yang hendak melakukan perjalanan dari gerbang pejalan kaki menuju masing-masing fakultas dan rektorat dengan rute yang sudah ditentukan sebelumnya. Para penumpangnya pun tidak dipungut biaya sepeserpun untuk menggunakan moda ini.
Baca Juga: “Bikun,” Bus Kampus Yang Kadung Jadi Legend
Seperti halnya Unpad, Universitas Indonesia (UI) juga memiliki layanan serupa yang namanya telah lebih dahulu tenar dibandingkan kedua layanan di atas. Adalah Bikun yang merupakan singkatan dari Bis Kuning, sudah mulai melayani mahasiswa UI sejak tahun 1988 silam. Berbeda dengan Unpad yang hanya memiliki satu rute saja, Bikun memiliki dua rute yang diinisialkan dengan rute merah dan biru. Walaupun titik awal dan akhir perjalanan dari kedua rute ini sama, hanyalah titik pemberhentiannya saja yang berbeda-beda.
Saking melegendanya, nama Bikun juga diangkat menjadi sebuah coffee shop yang berada di dalam Fakultas Hukum. Uniknya lagi, coffee shop tematik ini berdiri di atas kerangka Bikun yang sudah tidak beroperasi lagi. Meski telah menjadi identitas UI Depok, pengelolaan Bikun dilakukan secara outsourcing, dan sayangnya pengoperasian Bikun telah berakhir pada tahun 2015.