Di tengah kecanggihan teknologi dan ketatnya prosedur penerbangan, termasuk prosedur pengecekan penumpang, rasanya mustahil penumpang sampai salah naik pesawat. Tetapi, benarkah demikian?
Baca juga: Lion Air Group Salahkan Penumpang Terkait Viral Tiket Pesawat Rp 9,6 Juta: Sesuai Prosedur
Bicara penumpang salah naik pesawat, salah satu yang populer tentu Kevin dari serial film Home Alone saat naik pesawat Boeing 767 American Airlines pada tahun 1992. Ketika itu, ia berpikir sedang menuju Florida untuk menikmati matahari, tetapi ternyata ia menuju New York.
Kendati hanyalah film, namun, di tahun tersebut insiden penumpang salah naik pesawat memang benar adanya karena sistem pengecekan manual ataupun berbasis teknologi yang belum se-tersetruktur seperti sekarang.
Akan tetapi, meski saat ini sudah jauh lebih canggih dari tahun 1992 dan penumpang jauh ter-manage dengan baik, nyatanya insiden penumpang salah naik pesawat masih terjadi.
Bulan lalu, pasangan muda-mudi curhat di media sosial bahwa mereka telah mengalami insiden salah naik pesawat Ryanair dari Manchester menuju Alicante. Ia baru sadar telah salah naik pesawat lantaran penumpang lain mengklaim kursi yang diduduki adalah miliknya. Ia pun cepat-cepat turun dan berpindah ke pesawat yang benar.
Sebelumnya lagi malah lebih parah. Seorang penumpang dilaporkan salah naik pesawat Ryanair. Alih-alih terbang ke Cagliari, penumpang tersebut justru terbang ke Bari. Menariknya, ketika itu tidak ada penumpang lain yang mengklaim kursi yang didudukinya sehingga ia dengan nyaman duduk dan menikmati penerbangan sampai menjelang landing.
Ia baru menyadari bahwa ia telah salah naik pesawat lantaran pemandangan di luar pesawat jauh berbeda dengan pemandangan Bari yang terekam jelas dalam benaknya.
Ryanair mungkin bisa saja dianggap maklum sebagai maskapai LCC. Faktanya, maskapai full service sekalipun pernah mengalaminya, termasuk Air Canada.
Dilansir Simple Flying, maskapai nasional Kanada itu pernah salah membawa penumpang ke Sydney, Nova Scotia, alih-alih ke Sydney, Australia. Ini dilaporkan terjadi beberapa kali karena kesamaan nama kota.
United Airlines juga pernah salah menerbangkan penumpang ke San Francisco meskipun tertulis jelas di tiketnya menuju Paris dan telah melewati prosedur penerbangan yang ketat, seperti boarding sampai final check oleh kru kabin di pesawat sebelum duduk kursi yang tertulis tiket.
Salah satu maskapai terbesar di Amerika Serikat itu juga pernah salah menerbangkan penumpang ke Denver, bukan ke Raleigh.
Semua insiden di atas adalah segelintir contoh insiden penumpang salah naik pesawat ataupun maskapai salah menerbangkan penumpang. Dengan begitu, jawaban atas pertanyaan di awal adalah, mungkin. Penumpang sangat mungkin untuk salah naik pesawat atau maskapai salah menerbangkan penumpang ke tujuan seharusnya, sekalipun sistem sudah canggih dan melalui pengecekan berlapis.
Dengan lebih dari 4,5 miliar penumpang yang naik pesawat melalui penerbangan berjadwal di seluruh dunia, kesalahan sudah pasti ada.
Baca juga: 7 Kesalahan Penumpang yang Mesti Dihindari Saat di Gate Pengecekan Keamanan Bandara
Disebutkan, ada beberapa langkah untuk mencegah insiden itu terjadi. Mulai dari memindai barcode tiket, pengecekan berlapis saat boarding, dan final check di pesawat sebelum menuju kursi, sampai memberikan pengumuman di luar dan di dalam pesawat sebelum close door atau sebelum pesawat berangkat.
Walau bagaimanapun juga, kombinasi dari petugas yang kelelahan dan penumpang yang tidak fokus pada penerbangan mereka karena satu dan lain hal, seperti misalnya menggunakan headphone atau atau headset, menjadi faktor terbesar terjadinya insiden penumpang salah naik pesawat atau maskapai salah menerbangkan penumpang.