Beragam pembatasan pada transportasi publik mulai dikurangi di Singapura dan pada 2 Juni 2020 kemarin, layanan kereta dan bus reguler bersiap untuk mulai beroperasi secara penuh. Selain itu jam operasional serta interval kereta dan bus akan berjalan seperti sebelum kebijakan pembatasan.
Baca juga: Pastikan Social Distancing, Robot Anjing Tanpa Kepala Berkeliaran di Singapura
Dilansir KabarPenumpang.com dari todayonline.com (1/6/2020), otoritas Transportasi Darat Singapura atau LTA (Land Transport Authority) mengatakan, layanan yang akan beroperasi normal ini tidak termasuk yang melayani wilayah diskresioner atau rekreasi karena masih akan terus di tangguhkan untuk sementara waktu
“Ini termasuk layanan bus malam; Layanan Chinatown Direct; Layanan 926, yang pergi ke kebun binatang; Layanan 401, yang melayani East Coast Park; dan Layanan 188R dan 963R, yang melayani Resorts World Sentosa,” kata LTA.
Meski begitu tantangan akan tetap ada dalam memastikan jarak yang aman antara penumpang. Jika jumlahnya rendah, jarak sosial sejauh ini dapat dicapai antar penumpang. Namun Menteri Perhubungan Singapura, Khaw Boon Wan menuliskan dalam postingan Facebooknya, bila jumlah pengguna angkutan umum meningkat akan lebih sulit menegakkan langkah-langkah jarak sosial yang aman.
Tak hanya itu LTA Singapura juga mulai mencopot semua stiker penanda jarak sosial berwarna hijau dan oranye yang ditempel di atas kursi dalam kereta maupun bus. Selain itu penanda antrian naik di persimpangan bus dan penanda kursi di platform kereta juga akan bersihkan.
Pada masa pandemi ini, operator angkutan umum akan melanjutkan dengan rezim pembersihan yang ditingkatkan dan pelapisan anti-mikroba baru yang disinfeksi sendiri juga akan diterapkan pada titik-titik kontak tinggi pada bus dan kereta api seperti pegangan tangan, kancing, tiang pancang dan kursi. Langkah-langkah ini mirip dengan yang diambil untuk transportasi umum di kota-kota besar lainnya.
“Kami masih mendesak warga Singapura untuk bekerja dari rumah dan bagi mereka yang perlu meninggalkan rumah, untuk mengacaukan waktu mereka dan menghindari jam sibuk tradisional. Bahkan kemudian, akan ada saat-saat ketika jarak yang aman tidak akan mungkin,” kata Khaw.
Dia juga mendorong para penumpang untuk check in dan keluar dengan aplikasi SafeEntry di stasiun kereta api dan persimpangan bus, menghindari berbicara satu sama lain atau melalui telepon di transportasi umum, dan menjaga kebersihan pribadi yang baik seperti sering mencuci dan membersihkan tangan.
“Bekerjalah dengan Duta Transportasi dan pekerja angkutan umum kami agar kami dapat menjaga transportasi umum tetap aman untuk semua,” tambah Khaw.
Baca juga: Lagi-Lagi Proyek High-Speed Rail Malaysia dan Singapura Ditangguhkan
Selain bus dan kereta api, kode QR SafeEntry juga secara progresif diluncurkan ke semua taksi di Singapura, dan penumpang harus memindai kode sebelum naik. Penumpang yang memesan kendaraan mereka melalui aplikasi taksi atau platform naik-memanggil seperti Grab atau Gojek tidak perlu melakukan hal yang sama karena sudah ada data lain yang tersedia untuk membantu upaya pelacakan kontak jika diperlukan.