Siapa sangka, 70 tahun lalu yang bertepatan dengan 28 Juli 1945, telah tejadi tragedi yang mirip dengan peristiwa 9/11 yang menimpa menara kembar WTC di New York pada tahun 2001, Amerika Serikat. Bedanya, bila pada 9/11 adalah buah dari aksi terorisme, maka tragedi yang terjadi di Empire State Building pada 28 Juli adalah murni karena kecelakaan.
Dilansir dari smithsonianmag.com, pada pagi hari 28 Juli 1945, pembom B-25 Mitchell AU AS yang dipiloti Letnan Kolonel William Smith berusaha mencapai Bandara Newark. Smith ditugaskan dari pangkalan militer di Bedford, Massachusetts, untuk menjemput komandannya di Newark. Pagi itu kabut tebal menyelimuti kota New York. Awak darat sebelumnya telahg menasihati Smith bahwa dengan jarak pandang nol, mencoba mendarat adalah ide yang buruk.
Dalam kabut, ia menemukan dirinya keluar jalur dan terbang di atas New York. Smith berhasil berbelok di sekitar Gedung Chrysler, Rockefeller Center, dan apa yang sekarang dikenal sebagai Gedung Helmsley. Pada 09:40, pembom legendaris itu menabrak lantai 78, 79 dan 80 di Empire State Building.
Saat itu hari Sabtu, jadi kebanyakan orang tidak masuk kerja. Namun, 14 orang, termasuk tiga awak pesawat dan delapan karyawan Catholic War Relief Office, tewas dalam dampak insiden itu. Kecelakaan itu juga menyebabkan kebakaran dan merobek lubang 18 kali 20 kaki di dinding utara gedung. Satu mesin bahkan menabrak gedung dan menabrak penthouse di sisi lain. Dalam peristiewa itu, operator lift gedung, Betty Lou Oliver, secara ajaib selamat dari jatuhnya lift setinggi 24 meter (di mana dia memegang Rekor Dunia Guinness).
Baca juga: Fakta di Balik Tragedi 9/11, Orang ‘Indonesia’ Turut Jadi Korban
Empire State Building dengan tinggi 380 meter, pada tahun 1931 menjadi gedung tertinggi di dunia, dan pada tahun 2017, menjadi gedung ke-31 tertinggi di dunia, dimana posisi nomer satu ditempati oleh Burj Khalifa di Dubai yang punya ketinggian 830 meter.