Setelah penantian kurang lebih selama 10 tahun, akhirnya kereta api bawah tanah di Kaohsiung, Taiwan rampung dan langsung melayani pengoperasian komersialnya. Jalur kereta ini sendiri membentang dari Zuoying dan Fongshan sepanjang 15,37 km. Proyek senilai US$3,23 miliar atau yang setara dengan Rp49,05 triliun ini diatur untuk menciptakan ruang terbuka tambahan di pusat kota Kaohsiung.
Baca Juga: Kejar Target Operasi di 2019, MRT Kaohsiung Taiwan “Kedatangan” Armada Alstom
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman railway-technology.com (15/10/2018), Biro Kereta Api Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan mengatakan bahwa jalur kereta api bawah tanah ini akan menghapus semua jalur kereta api di atas tanah di kota Kaohsiung, dimana terdapat tujuh persimpangan kereta api dan 16 flying junction.
Penghilangan kedua persimpangan ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi lalu lintas dan meminimalisir kecelakaan yang terkait dengan kereta api. Jalur ini sendiri menghubungkan sepuluh stasiun kereta api yang mencakup Stasiun Zuoying, Stasiun Kaohsiung, Stasiun Fongshan, serta tujuh pemberhentian baru.
Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Taiwan, Chen Chu telah mendesak pemerintah nasional dan kota untuk memperkuat hubungan dan menyelesaikan tahap kedua proyek ini. Pembangunan tahap kedua akan melihat kemungkinan pembangunan koridor hijau di daratan yang sebelumnya digunakan oleh rel kereta api dan bangunan komersial. Untuk merayakan pembukaan jaringan kereta api bawah tanah bersama dengan stasiun-stasiun barunya, operator kereta Kaohsiung menawarkan potongan harga tiket kereta api untuk periode tertentu.
Berbeda dengan jaringan MRT-nya, dimana MRT terbaru di Kaohsiung rencananya akan mulai mengular pada awal 2019 mendatang. Dengan menggunakan LRV (Light Rapid Vehicle) Citadis 305 dari Alstom, nantinya MRT ini akan mengular di Green Circular Line jalur sepanjang 22,1km yang memiliki bentuk melingkar.
Baca Juga: Nantikan Kehadiran Light Rail, George Street di Sydney Akan Terdampak Paling ‘Parah’
Di luar daripada itu, Green Circular Line juga akan menjadi jalur Light Vehicle pertama di dunia yang tidak menggunakan catenary atau kabel di atas jaringan kereta listrik. Pembangunan jalur kereta ini sendiri terbagi ke dalam dua tahapan – tahap 1 sudah rampung dan beroperasi sejak September 2017 silam.