Dalam waktu dekat, sebuah perusahaan penyedia jasa layanan transportasi masa depan, Hardt Global Mobility akan memulai uji coba terhadap fasilitas yang nantinya akan menjadi prasarana dari kendaraan super cepat, Hyperloop. Uji coba yang akan dihelat pada minggu-minggu ini rencananya akan bertempat di The Green Village di kampus TU Delft, Belanda. Adapun prasarana yang akan diuji oleh Hardt Global Mobility adalah sebuah tabung dengan panjang kurang lebih 30 meter dengan diameter 3,2 meter yang merupakan calon lintasan dari Hyperloop tersebut. Jika uji coba tersebut berhasil, maka dapat dipastikan empat tahun ke depan Hardt Global Mobility akan berkutat dengan pengadaan jalur yang menghubungkan dua kota di Eropa ini.
Baca Juga: Hyperloop, Tawarkan Kecepatan Supersonic Untuk Transportasi Indonesia
Pada uji coba nanti, Hardt Global Mobility akan memastikan semua unsur penting yang menunjang pengoperasian dari Hyperloop pada kecepatan rendah, mencakup keamanan, propulsi, bagaimana hyperloop nanti akan meluncur dan stabilisasi kendaraan. Lebih lanjut, Hardt Global Mobility juga akan melakukan penelitian ekstensif mengenai integrasi sosial serta tanggapan masyarakat mengenai kehadiran sarana transportasi baru.
Pihak pengembang yakin bahwa Hyperloop akan menjadi alternatif transportasi yang lebih hemat energi dibandingkan dengan moda transportasi lain dan menjanjikan pengalaman berkendara baru bagi para penumpangnya, yaitu melaju dengan kecepatan lebih dari 1000km/jam di dalam sebuah tabung dengan resistansi udara yang sangat rendah. Hardt Global Mobility juga berharap, kehadiran Hyperloop akan menjadi pilihan masyarakat yang tinggal berjauhan dengan tempatnya bekerja. Selain itu, tujuan lain dibalik pengadaan Hyperloop adalah untuk meredam kemacetan yang sudah terjadi di mana-mana. Kecepatan serta kenyamanan merupakan modal utama pemasaran kendaraan gagasan pendiri perusahaan mobil listrik Tesla Motors dan SpaceX, Elon Musk.
CEO Hardt Global Mobility, Tim Houter mengatakan Hyperlop memiliki sistem perjalanan yang berbeda dengan kereta api atau moda transportasi berbasis massa lainnya. “Hyperloop tidak akan berhenti selama perjalanan, melainkan akan langsung mengantarkan penumpang menuju stasiun tujuan,” tutur Tim sebagaimana dilansir KabarPenumpang.com dari laman plugin-magazine.com, Senin (5/6/2017). “Kami berusaha untuk menciptakan sebuah moda dimana jarak bukanlah menjadi sebuah masalah yang berarti. Dengan begitu, Anda tidak perlu menghiraukan jarak antara rumah serta kantor yang jauh,” tambahnya.
Tidak hanya Hardt Global Mobility, ternyata ada beberapa perusahaan yang tengah mewujudkan konsep transportasi berkecepatan supersonik tersebut, ambil contoh sebuah startup bernama Hyperloop One. Startup yang tidak berafiliasi dengan Hyperloop Elon Musk ini sedang membangun jalur uji coba skala penuh di Gurun Nevada. Dalam pernyataan resminya, moda yang dikenal sebagai DevLoop ini akan mengadakan sebuah uji coba di penghujung musim panas tahun ini.