Sebagai salah satu upaya untuk melebarkan sayap bisnisnya, Garuda Indonesia mengaku siap untuk membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan dua kota beda negara namun dalam satu pulau, yaitu dari Kupang, Nusa Tenggara Timur menuju Dili, Timor Leste. Namun, rencana penerbangan perdana yang dijadwalkan pada tanggal 15 November kemarin terpaksa diundur karena satu dua hal.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari beberapa laman sumber, pihak maskapai plat merah kebanggaan Indonesia ini akan tetap membuka rute tersebut dalam waktu dekat, setidaknya ketika masalah yang tengah dihadapinya sudah menemukan titik terang. Kokoh Ritonga selaku General Manager PT Garuda Indonesia Tbk Kupang mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan sejumlah proses administrasi yang akhirnya menunda penerbangan perdana rute baru ini.
Walaupun sejumlah staf dan infrastruktur Garuda yang akan menunjang penerbangan perdana di rute baru ini sudah berada di Dili, namun ia tetap berpegang teguh bahwa masalah administrasi ini harus terlebih dahulu diselesaikan. “Sejumlah instruktur kami (Garuda) sudah berada di Dili untuk mengadakan training dalam rangka persiapan penerbangan perdana tersebut,” ujar dia.
Akibatnya, penerbangan perdana akan dijadwal ulang pada awal Januari atau akhir Februari 2018. “Sebenarnya semuanya sudah siap kalau masalah teknik,” terang Kokoh. “Karena pagi tadi saya juga sudah koordinasi dengan pihak security bandara, kemudian pihak imigrasi soal penerbangan perdana yang direncanakan pada 15 November mendatang,” tuturnya dilansir dari laman antaranews.com, Kamis (9/11/2017) kemarin.
Kokoh mengaku, tidak bisa menyampaikan secara rinci soal administrasi yang masih belum dipenuhi, karena merupakan domain Garuda pusat dan sudah bagian dari urusan pemerintah dan pemerintah kedua negara.
Baca Juga: Lima Maskapai Ini Kondang Untuk Rute Perintis
Di lain kesempatan, Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu menyambut baik rencana penambahan rute penerbangan Garuda dari Kupang-Dili maupun sebaliknya. Ia mengaku hadirnya rute ini dapat memangkas waktu perjalanan turis mancanegara yang hendak berwisata ke NTT. “Kalau selama ini wisatawan dari Australia dan Timor Leste, mereka harus melalui Denpasar atau Jakarta, tapi dengan adanya penerbangan ini, maka akan memperpendek jarak tempuh wisatawan yang mau datang ke NTT,” ucap Marius. “Ini kesempatan yang baik untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan internasional ke NTT,” imbuhnya dilansir dari sumber terpisah.