Queen of the Skies yang dioperasikan oleh maskapai asal Negeri Bavaria, Lufthansa dikabarkan terpaksa menghujani sebuah pedesaan dengan avtur setelah salah satu mesin mengalami masalah dan pilot memutuskan untuk return to base. Mesini ketiga dari Boeing 747 ini mengalami macet dan membuat pilot ragu untuk melanjutkan penerbangan dari Frankfurt menuju Shanghai pada Minggu (11/8) kemarin. Beruntung, insiden ini tidak memakan korban sama sekali.
Baca Juga: Panel Sayap Lepas, Boeing 777-300ER China Eastern Terpaksa Return to Base
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman simpleflying.com (13/8), Lufthansa LH732 merupakan layanan penerbangan terjadwal yang dijadwalkan berangkat dari Frankfurt pada pukul 22.05 waktu setempat dan tiba di Shanghai pada pukul 14.50 waktu setempat keesokan harinya. Namun ada yang berbeda dari penerbangan pada tanggal 11 Agustus tersebut, dimana pesawat mengalami keterlambatan selama hampir satu jam.
Ketika jam menunjukkan pukul 22.54 waktu setempat, LH732 baru tinggal landas dan prosesi masih berjalan normal sampai saat itu. Tak lama berselang, pilot mendeteksi mesin inboard sebelah kanan mati. Seketika itu juga, pilot langsung berusaha menaikkan ketinggian jelajah ke level 18.000 kaki untuk membuang bahan bakar karena pilot memutuskan untuk return to base dan melakukan pendaratan darurat.
Sebenarnya LH732 bisa saja membuang bahan bakar di daerah Eshwege, namun kala itu tengah ada festival musik Open Flair yang dihadiri oleh lebih dari 20.000 orang – tidak mungkin untuk membuang bahan bakar di daerah sana. Mana sang pilot memutuskan untuk membuang bahan bakar di daerah pedesaan Hesse, Jerman.
Sekira 90 menit pesawat meninggalkan landas pacu di Frankfurt, LH732 kembali ke landas pacu yang sama dan sejumlah petugas darurat seperti mobil pemadam dan ambulans sudah berjaga-jaga di lokasi alih-alih ada situasi yang membutuhkan penanganan cepat.
Baca Juga: Enam Jam ‘Terombang-Ambing’ di Udara, KLM Flight 591 Akhirnya Return to Base ke Amsterdam
Menanggapi kejadian ini, pihak Lufthansa mengatakan, “Sebagai tindakan pencegahan, petugas pemadam kebakaran bandara juga tiba mengawal pendaratan darurat, yang merupakan prosedur standar dalam kasus-kasus seperti itu,”
“Keselamatan adalah prioritas utama Lufthansa setiap saat. Lufthansa menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang dan menyediakan pesawat pengganti keesokan paginya untuk mengangkut penumpang ke Shanghai,” ujar pihak Lufthansa dalam sebuah pernyataan resmi.