Apa yang pertama kali terlintas di benak Anda ketika mendengar nama Stasiun Glenmore? Mungkin kebanyakan dari Anda mengira ini merupakan salah satu stasiun yang berada di tanah Britania atau di daratan Eropa. Jika Anda menebak stasiun ini berada di luar negeri, maka Anda salah besar. Siapa sangka bahwa stasiun yang namanya terdengar sangat kebarat-baratan ini terletak di Jawa Timur, tepatnya di Banyuwangi. Wah, kok namanya bisa Bule banget, ya?
Baca Juga: “Baso,” Bukan Cuma Makanan, Tapi Juga Nama Bekas Stasiun di Sumatera Barat
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, stasiun ini masuk ke dalam kategori stasiun kelas III atau stasiun kecil, yang masuk ke dalam teritori Daerah Operasi (Daop) IX Jember. Stasiun dengan kode GLM ini bertengger di atas ketinggian +342 meter di Sepanjang, Glenmore, Banyuwangi. Dari data ini, bisa kita simpulkan bahwa nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan tempatnya berdiri.
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 1910, daerah ini pernah dijadikan perkebunan tembakau oleh seorang Inggris yang bernama Ros Taylor. Ros sendirilah yang akhirnya menamai perkebunan tersebut dengan nama Glenmore. Mungkin inilah yang menjadi asal-usul mengapa nama daerah ini sangat kental dengan nuansa Eropa.
Kini, kecamatan Glenmore sendiri terdiri dari tujuh desa, yaitu Bumiharjo, Karangharjo, Margomulyo, Sepanjang, Sumbergondo, Tegalharjo, dan Tulungrejo.
Kembali ke pembahasan awal, masuknya Stasiun Glenmore ke dalam kategori kelas III membuat tidak memiliki banyak jalur, hanya ada dua jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Tidak hanya itu, stasiun ini juga hanya melayani kereta penumpang kelas ekonomi saja, baik komuter atau layanan biasa. Adapun layanan kereta dari stasiun ini, antara lain;
Kelas Ekonomi AC
1. Kereta Sri Tanjung, tujuan Surabaya bersambung Yogyakarta via Madiun-Solo dan tujuan Banyuwangi
2. Kereta Tawang Alun, tujuan Bangil bersambung Malang dan tujuan Banyuwangi
3. Kereta Probowangi, tujuan Surabaya dan tujuan Banyuwangi
Lokal/Komuter Ekonomi AC
1. Kereta Pandanwangi, tujuan Jember dan tujuan Banyuwangi
Baca Juga: “Tanggung,” Stasiun Kedua Tertua di Indonesia, Masih Beroperasi dan Jadi Cagar Budaya
Ditinjau dari segi geografis, sebelah timur stasiun ini terdapat Stasiun Kempit yang kini sudah tidak lagi aktif. Penutupan tersebut didukung oleh berbagai alasan, diantaranya karena letaknya yang kurang strategis, okupansi penumpang yang minim, dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Stasiun Sumberwadung (letaknya persis setelah Stasiun Glenmore). Sedangkan ke arah barat, terdapat Halte Krikilan yang nasibnya hampir serupa dengan Stasiun Kempit.
Jadi, jangan mengira stasiun ini berada di luar negeri lagi, ya!