Sunday, February 16, 2025
HomeDaratMenikmati Jembatan Citiis yang Legendaris dan Semakin Eksis

Menikmati Jembatan Citiis yang Legendaris dan Semakin Eksis

Bumi priangan timur seperti tak ada habisnya untuk menikmati indahnya pemandangan saat naik kereta api. Memasuki wilayah Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mulai dari Stasiun Bandung hingga Stasiun Banjar, pesona jalur kereta api arah timur ini pun tak kalah bagusnya. Spot-spot favorit yang paling andalab bagi penikmat fotografi juga sering berkunjung ke lokasi yang mudah dijangkau ini.

Beberapa spot menarik yang dikunjungi adalah jembatan kereta api. Untuk jalur priangan timur saja beberapa jembatan kereta api yang dilewati saat diperjalanan pun sangat indah jika diabadikan. Tak hanya itu, jembatan yang ikonik ataupun adanya sejarah yang melekat hingga kini juga masih bisa diabadikan.

Ini dia Jembatan Citiis. Nama Citiis diambil dari Bahasa Sunda yang artinya ‘Air Dingin’ ini memiliki sejarah dan merupakan ikonik heritage bagi KAI. Jembatan ini masih aktif dilewati kereta api setiap harinya. Jembatan ini terletak di ketinggian 820 mdpl dengan elevasi tertinggi di Indonesia. Tak hanya itu, pembangunannya jadi yang paling menantang di masa kolonial. Jembatan legendaris ini menghubungkan antara Stasiun Nagrek dengan Stasiun Lebak Jero yang membentang di atas lembah Cisaat.

Dibagian bawah jembatan Citiis terbentang jurang dan juga jalan raya lingkar Nagrek. Penumpang kereta api juga disuguhkan pemandangan indah melewati jembatan yang semakin eksis ini dengan perbukitan dan gunung yang menjulang. Kereta api yang melintas di jembatan bermacam-macam, yaitu dari arah Jakarta, Bandung, Garut, Purwokerto, Yogyakarta dan Surabaya.

Jembatan Citiis juga dibangun bersamaan dengan jalur Cicalengka-Garut oleh Staatsspoorwegen (SS) yang dulunya banyak terdapat batuan-batuan terjal dan keras. Untuk itu Staatsspoorwegen menunjuk R.H.D Spanjaard sebagai kepala proyeknya. Spanjaard bahkan mengakui jika pembangunan jalur ini adalah yang tersulit di lintas Bandung-Cilacap.

Jembatan Citiis akhirnya selesai dibangun pada 10 Januari 1889, dengan panjang 173 meter dan memiliki lima buah pilar penyangga. Fyi, Besi-besi penyangga dari Jembatan Citiis ini didatangkan langsung dari Eropa melalui pelabuhan di Batavia. Untuk menambah daya topang jembatan, pada tahun 1921 dilakukan penguatan hingga 20 ton.

Lokomotif uap seri CC5012 melintasi Jembatan Citiis, pada 29 September 1980. (Foto: Herr Helmut)

Bagi yang ingin menikmati alam priangan timur menggunakan kereta api wajib sekali mengabadikan momen ini. Apalagi akses menuju jembatan ini tidak cukup sulit. Hanya saja cukup terjal untuk menuju ke lokasi jembatan, karena terdapat jalan setapak hasil buatan warga desa sekitar yang hendak berkebun di area sekitar jembatan. Area perkebunan ini mayoritas ditanami ladang jagung jika saat panen tiba dedaunan terlihat menguning dan itu sangat cocok buat penikmat fotografi saat kereta api melintas diperbukitan bak lautan emas.

Tahukah Anda, Naik Kereta Api Jakarta – Bandung Seberangi 21 Jembatan Besar

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru