Jalur tol Trans Jawa yang kini sudah bisa digunakan akan membantu mempercepat perjalanan baik pengguna kendaraan pribadi maupun angkutan seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi justru memiliki ide untuk membuat moda transportasi umum selain bus AKAP yakni Trans Java.
Baca juga: Siap Kembalikan Mas Jaya Bus AKAP, Inilah Serba-Serbi Terkait Tol Trans Jawa
Dalam rencananya tersebut, bus akan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Jasa Marga dan Perum Damri. Sayangnya ide Menhub ini membuat para pengusaha bus AKAP kecewa. Sebab bila terealisasi maka akan mempengaruhi bisnis serta usaha yang dirintis oleh pengusaha bus AKAP.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, meski ide yang tercetus dari Budi Karya tersebut membuat para pengusaha bus AKAP meradang, tetapi hal tersebut belum teralisasikan dan masih didiskusikan kepada semua pihak termasuk Organisasi Angkutan Darat (Organda). Pengurus Pusat Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Anthony Steven Hambali mengatakan, wacana tersebut membuat kecewa para pengusaha bus. Apalagi para pengusaha bus selama ini berusaha untuk mengikuti segala macam regulasi yang dikeluarkan oleh pihak Kemenhub.
“Sebenarnya ini baru gagasan, tapi sudah sangat berdampak apalagi nanti bila hal tersebut dilakukan. Harusnya kementerian lebih memperhatikan kami, selama ini kami sudah mati-matian mengikuti regulasi, tiba-tiba tol ini jadi (Trans Jawa) langsung mereka berencana membuat transportasi sendiri, lantas bagaimana dengan kami,” kata Anthony.
Dia mengaku keberadaan tol Trans Jawa saat ini sebenarnya menjadi sebuah titik cerah para pengusaha bus. Apalagi tol yang menyambung dari Merak hingga Pasuruan tersebut membuat para pengusaha bus lebih semangat untuk melangkahkan bisnis mereka ke depannya.
Direktur Angkutan Multimoda Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, saat ini beberapa bus AKAP yang mengarah ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur hingga Madura, trayeknya sudah menggunakan tol Trans Jawa. Sehingga bisa dikatakan, secara tidak langsung angkuktan Trans Java sendiri sudah berjalan. Sedangkan bus Trans Java versi Kemenhub rencananya akan menggunakan bus eksekutif atau premium, tetapi Yani belum menjelaskan lebih detail akan menggunakan armada apa.
Sebelumnya Kemenhub mengatakan selain dengan BUMN juga akan melibatkan pengusaha bus swasta. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi bahwa pihak swasta akan dilibatkan termasuk untuk masalah operator.
Budi Setiyadi menjelaskan, kebijakannya tengah mendorong untuk merealisasikan bus Trans Java yang juga meluruskan dimana Kemenhub jugapasti menggandeng pihak swasta yakni para pengusaha bus yang memang mengoperasikan armadanya di trayek tersebut.
Baca juga: Bukan Nama Wanita, Rosalia Indah Kondang Sebagai Perusahaan Otobus
“Kami masih mengolah tahapannya untuk mencari formulasinya. Karena dengan keberadaan bus Trans Java akan sedikit mengubah regulasi yang sudah ada. Tak hanya itu masalah infrastruktur juga menjadi sorotan utama kami,” ujarnya.
Budi Setiyadi menambahkan, nantinya jika jadi dioperasikan, bus tersebut hanya akan beroperasi sesuai namanya yakni Trans Jawa saja.