Proyek SpaceX dan NASA berhasil mengulang sejarah 45 tahun yang lalu. Kepastian itu didapat usai dua astronaut, Doug Hurley dan Bob Behnken, mendarat di lepas pantai Pensacola, Teluk Meksiko, Minggu (02/08) pukul 14.48, waktu setempat.
Baca juga: Penumpang Justru Senang Pesawat Delay 2 Jam Gegara Apollo 11 Kembali Ke Bumi
Mereka adalah bagian dari misi luar angkasa komersial pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional yang kembali ke Bumi sejak misi luar angkasa terakhir Apollo dilakukan pada 1975 atau 45 tahun lalu. Seperti diketahui, sejak era pesawat ulang-alik, astronot NASA tidak lagi pulang ke Bumi dengan kapsul. Lewat proyek SpaceX ini seolah mengulang kembali metode pendaratan dengan kapsul, khususnya mendarat di laut.
Hurley dan Behnken tiba di ISS (International Space Station) menggunakan kapsul Crew Dragon milik SpaceX pada 31 Mei 2020. Setelah dua bulan menjalan misi, keduanya juga harus menyelesaikan salah satu aspek yang paling menantang dari misi, yakni meninggalkan stasiun ruang angkasa.
Mengutip dari BBC Internasional, keduanya menghabiskan waktu berjam-jam di dalam kapsul untuk mencapai Bumi. Kapsul itu terjun payung melalui atmosfer Bumi dan mendarat di perairan dekat pantai Florida, AS.
Guna mengurangi efek benturan saat mendarat, kapsul dilengkapi dengan parasut. Parasut kemudian memperlambat laju kapsul dari sekitar 560 km per jam menjadi sekitar 24 km per jam saat pendaratan.
Meskipun berhasil kembali ke bumi dengan selamat, NASA mengungkap bahwa tempat pendaratan awal bukan di lepas pantai Pensacola, melainkan di lepas pantai Kota Panama, Florida. Prosedur pendaratan memang menjadi tatangan lain sekaligus rintangan terakhir dari misi yang dinamai Demo-2 dan menjadi tes akhir untuk sistem kru komersial SpaceX.
Sejak awal, NASA menekankan misi yang dijalani Behnken dan Hurley adalah uji terbang. Sehingga, pekerjaan utama para astronaut adalah memeriksa setiap aspek kendaraan dan memastikan siap untuk digunakan secara teratur oleh anggota kru di masa yang akan datang.
Keberhasilan SpaceX dan NASA dengan kembalinya dua astronaut mereka dari misi luar angkasa berawak, telah memulai era baru bagi badan antariksa Amerika. Di masa depan, semua kebutuhan transportasi manusia ke luar Bumi akan dibeli dari perusahaan swasta, seperti SpaceX; termasuk juga Boeing yang sebetulnya sudah membuat kapsul Starliner sekalipun masih bermasalah, serta Virgin Galactic by Virgin Group.
Badan pemerintah mengatakan mengontrak penyedia layanan dengan cara ini akan menghemat miliaran dolar. Uang sebanyak itu dapat dialihkan untuk mengirimkan astronaut ke Bulan dan Mars.
Administrator NASA, Jim Bridenstine, memuji upaya semua pihak yang terlibat dalam misi Hurley dan Behnken. Tak lupa, ia juga menyinggung soal perubahan filosofi lembaga tempatnya bernaung.
Baca juga: Wow, Naik Balon Udara Sekarang Bisa Sampai Luar Angkasa, Tarifnya Cuma Rp1,7 Miliar
“Kami tidak ingin membeli, memiliki, dan mengoperasikan perangkat keras seperti dulu,” katanya.
“Kami ingin menjadi salah satu pelanggan dari banyak pelanggan di pasar komersial yang sangat kuat di orbit Bumi. Tetapi kami juga ingin memiliki banyak penyedia yang bersaing satu sama lain dalam hal biaya dan inovasi dan keselamatan, dan benar-benar menciptakan siklus pengembangan ekonomi dan kemampuan ini,” tutupnya.