Sebelum Uni Soviet runtuh pada 26 Desember 1991, Ukraina telah lebih dahulu menyatakan merdeka terhadap Uni Soviet, tepatnya pada 24 Agustus 1991. Seiring kebutuhan transportasi udara, pada 1 Oktober 1992 Ukraine Internasional Airlines (UIA) pun didirikan oleh Ukrainian State Association of Civil Aviation and GPA atau Guinness Peat Aviation (sekarang bernama) AerCap, lessor terbesar di dunia.
Baca juga: Sama-sama Jatuh Dirudal, Inilah Persamaan dan Perbedaan Insiden Malaysia Airlines MH17 dan Ukraine International PS752
Dilansir laman resmi maskapai, setelah didirikan, Ukraine International Airlines terus berbenah dan mendapat sokongan dana dari Eropa barat melalui maskapai Austrian Airlines, Swissair, dan European Bank for Reconstruction and Development pada tahun 2000.
Dengan dana melimpah, maskapai nasional Ukraina ini terus memperkuat dan mengembangkannya bisnis, termasuk membangun jaringan operasi non-stop antara Ukraina ke negara-negara Eropa Barat secara point-to-point.
Di momen ulang tahun yang ke-18 pada tahun 2009, UIA menjadi salah satu maskapai terbesar di Ukraina dengan pangsa pasar 20 persen lebih. Ini dianggap belum cukup besar dan maskapai bertekad untuk terus mengembangkan bisnisnya. Sayangnya, itu terhalang dengan menarik dirinya salah satu investor mereka, ERBD.
Beruntung, di tahun 2012 akhir, kompetitor utama mereka bangkrut menyisakan UIA sebagai maskapai terbesar di Ukraina.
Setelah itu, Ukraine International Airlines mulai fokus ke pasar internasional dengan menjadi hub penerbangan dari barat ke timur atau sebaliknya dan dari utara ke selatan dan sebaliknya, mengingat posisi strategis Ukraina yang berada di tengah-tengah antara Asia dan Eropa, melalui Bandara Internasional Kyiv Boryspil.
Pada tahun 2013, rencana itu mulai direalisasikan dengan dimulainya penerbangan internasional perdana rute Kiev-Bangkok menggunakan pesawat Boeing 767-300ER, tanggal 9 Desember. Rute internasional kedua dimulai beberapa bulan berikutnya, dimana maskapai membuka penerbangan Kiev-New York pada 25 April 2014. Ini juga menandakan pulihnya hubungan antara Ukraina dan AS.
Namun, tak lama setelahnya, awan gelap pun menyelimuti maskapai usai krisis politik yang mendera Ukraina akibat konflik di Krimea. Meski tak berlangsung lama, tetapi sampai tahun 2017 perkembangan maskapai sangat terdampak.
Dua tahun berikutnya, Ukraine Internasional Airlines menatap masa depan yang lebih cerah dengan membuat rencana jangka panjang, dengan mengembangkan jaringan rute sampai ke 58 tujuan nasional dan internasional, serta puluhan rute penerbangan charter.
Hal ini pun membuahkan hasil, dimana jaringan lebih luas dan kinerja keuangan menjadi lebih stabil dengan menutup rute-rute tak menguntungkan, seperti Almaty, Beijing, dan Bangkok serta penerbangan ke negara-negara Federasi Rusia. Tercatat, ada 50 juta penumpang lebih yang diangkut selama tahun ini.
Baca juga: Di Tengah Ketegangan Iran-AS, Boeing 737-800 Ukraine International Jatuh di Iran
Saat tengah menikmati sedikit peningkatan keuntungan, 8 Januari 2020 kecelakaan besar menimpa maskapai. Ketika itu, sebuah pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS752 ditembak jatuh oleh rudal Iran. 176 orang, terdiri dari 167 penumpang dan 9 awak, semuanya tewas.
Di masa pandemi virus Corona, sebagaimana maskapai lain, Ukraine International Airlines juga terdampak. Namun, sampai saat ini, mereka masih eksis terbang di nasional maupun internasional.