Melanjutkan tentang film “The Hijacking of Flight 601” yang tengah tayang di Netflix, selain plot pembajakan yang menegangkan, turut menjadi perhatian adalah jenis pesawat yang menjadi latar kejadian, yakni Lockheed L-188 Electra yang dalam film disebut dioperasikan Aerobolivar Airlenes, meski dalam kisah asli, yang terkait adalah SAM Airlines, maskapai penerbangan asal Kolombia.
Baca juga: Maskapai Aerobolivar di Film “The Hijacking of Flight 601”, Nyata atau Sekedar Rekaan?
Menjadi ikon dalam “The Hijacking of Flight 601”, tentang Lockheed L-188 Electra menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui lebih dalam. Lockheed L-188 Electra pertama kali terbang pada bulan Desember 1957 dan mulai dioperasikan secara komersial oleh American Airlines pada tahun 1959. Pesawat ini dirancang untuk mengisi kebutuhan maskapai penerbangan akan pesawat bermesin turboprop yang lebih efisien daripada pesawat bermesin piston pada saat itu.
Lockheed L-188 Electra adalah pesawat turboprop empat mesin dengan kemampuan untuk mengangkut hingga sekitar 100-130 penumpang tergantung konfigurasi kursi. Berikut adalah beberapa spesifikasi umum dari pesawat ini:
– Kru: 3-4 (pilot, kopilot, mekanik, pramugari)
– Kapasitas: 99-130 penumpang
– Panjang: 31,7 meter
– Rentang sayap: 37,4 meter
– Tinggi: 10,8 meter
– Berat kosong: sekitar 27.000 kg
– Berat maksimum lepas landas: sekitar 50.000 kg
– Mesin: 4 × Allison 501-D13 turboprop, masing-masing 3.750 hp
– Kecepatan jelajah: sekitar 587 km/jam
– Jangkauan: sekitar 3.900 km
– Ketinggian layanan: sekitar 7.620 meter
Meskipun Electra awalnya mendapat sambutan yang baik, reputasinya tercoreng setelah serangkaian kecelakaan yang melibatkan kegagalan struktural sayap. Insiden tersebut memicu perubahan desain pada pesawat, dan Electra diperbaiki dan dimodifikasi menjadi model yang lebih aman.
Di luar kecelakaan tersebut, Electra tetap menjadi pesawat yang populer di kalangan maskapai penerbangan, terutama untuk penerbangan regional dan pendek. Beberapa versi dari Electra juga digunakan untuk keperluan militer dan misi khusus, menunjukkan fleksibilitas dan kehandalan pesawat ini.
Lockheed L-188 Electra terakhir kali dioperasikan oleh maskapai penerbangan Afrika Selatan, Phoebus Apollo Aviation, hingga sekitar tahun 2008. Meskipun telah pensiun dari sebagian besar maskapai penerbangan komersial, beberapa pesawat masih digunakan untuk tugas khusus, seperti pemadam kebakaran udara dan pengujian teknologi penerbangan.
Sebanyak 170 pesawat Lockheed L-188 Electra telah diproduksi. Desain Lockheed L-188 Electra memiliki beberapa kesamaan dengan Douglas DC-6, terutama dalam hal konfigurasi sayap dan bentuk badan pesawat. Namun, keduanya merupakan pesawat yang berbeda dengan sejarah dan pengembangan yang berbeda pula.
Hari Ini, 64 Tahun Lalu, Lockheed L-188 Electra Sang ‘Maut’ Andalan Garuda Indonesia Terbang Perdana