Hugh Hefner (91 tahun), sang pendiri majalah Playboy yang fenomenal telah meninggal dunia pada Rabu (27/9) waktu setempat di kediamannya The Playboy Mansion, Los Angeles, Amerika Serikat. Ibrata pepatah, “Muda Berfoya-foya, Tua Kaya Raya..,” Hefner meninggal dengan sejumlah cerita tentang kemewahan, gaya hidup jetset dan tentunya wanita-wanita cantik. Namun diantara sisi kemewahan Sang Legenda dunia hiburan ini, Ia memiliki pesawat pribadi yang super mewah, bahkan boleh jadi lebih mewah ketimbang pesawat Kepresidenan RI.
KabarPenumpang.com merangkum dari thedrive.com (28/9/2017), sebagai sosok kaya raya, di dekade 60-an Hefner telah memiliki jet narrow body Douglas DC-9 produksi McDonnell Douglas yang pada saat itu bisa dikatakan tipe pesawat jet komersial yang relatif baru. Bagi Hefner, DC-9 dipandang lebih ekonomis, handal dan yang terpenting memiliki desain seksi, seperti ada pintu di ekor pesawat, dimana ciri ini tidak terdapat pada Boeing 737.
Baca juga: DC-9 Garuda Indonesia, Andalan Penerbangan Jet Domestik Era 80-an
Merujuk ke catatan sejarah, Hefner pada 27 Januari 1969 membeli DC-9-32 langsung dari pabriknya dengan harga US$5,5 miliar dan ini bukan harga yang murah pada tahun itu. Pesawat jet ini memiliki nomor registrasi N950PB dengan interior dalamnya yang dirombak semua sebelum digunakan.
Saat itu, mungkin para pemilik jet pribadi memilih memasangkan sofa beludru dan konsol audio di dalamnya. Justru ini berbeda dengan jet Playboy memiliki desain Skandinavia yang futuristik dengan mempengaruhi interior dengan tampak seperti sesuatu di luar Space Oddyssey 2001 dengan sedikit Barbarella di dalamnya.
Body pesawat jet DC-9 ini di cat berwarna hitam dan livery sticker lambang Playboy di bagian ekor pesawatnya berwarna putih dan terpampang jelas. Dalam pesawat jet ini sendiri, ada sebuah teater, beberapa lounge, kamar mandi lengkap dengan shower dan yang jelas ada tempat tidur besar berbentuk bulat untuk playboy kelas atas.
Hefner, sepanjang hidupnya melakukan sebagian besar urusannya di atas tempat tidur dan tempat tidurnya ini bukan hanya untuk berpesta melainkan juga untuk menjadi kantor. Seprai tempat tidur terbuat dari sutera dengan berlapis manik-manik opium Tasmania.
Baca juga: Sukses di C Series, Bombardier Hadirkan Fitur Connected Cabin di Armada Berikutnya
Disamping tempat tidur semua tombol dan konektivitas yang mengatur pesawat tersebut berada dalam satu konsol melengkung di sepanjang sisi ranjang delapan kaki tersebut persis dibawah jendela. Jika dilihat seperti markas kapten kapal di Starship Enterprise.
Tak ayal bila dilihat dari luar pesawat milik bos Playboy ini seperti pada umumnya, tetapi saat berada di dalam mungkin Anda yang hidup di tahun 1969 akan merasakan masa depan seperti di tahun milenial sekarang ini. Sebab bukan hanya tempat tidur, di pesawat ini terpasang sound sistem surround delapan jalur, beberapa televisi, dua proyektor film dan sistem video yang berteknologi canggih di tahun 1969.
Lampu yang berada dalam pesawat juga di penuhi dengan tampilan seperti dalam club disko. Ada kehebatan lain yang terlihat pada jendela dimana bisa meredup dan menghitam dengan sebuah tombol.
Kerennya lagi DC-9 bisa menerima sebuah komunikasi eksklusif yang memungkinkan tuan Playboy dan tamunya bertelepon ria sambil menembus angkasa melewati stratosfer. Big Bunny adalah sebutan untuk DC-9 ini dan memiliki awak kabin khusus yang dijuluki Jet Bunnies, dimana penampilan dan kemampuan mereka dibutuhkan dalaam pelayanan awak kabin di pesawat.
Awak kabin wanita yang bertugas dalam Big Bunny di tarik dari klub milik Hefner yang berada di Los Angeles dan Chicago, kemudian dikirim untuk latihan bersama Continental Airlines. Continental Airlines menjadi salah satu sekolah untuk awak kabin yang terkenal.
Pakaian awak kabin Big Bunny dirancang oleh perancang busana Walter Holmes dengan gaun mini kulit, sepatu boots hitam, syal aviator putih dengan tambahan bando telinga kelinci putih serta ekor untuk acara khusus. Pengecatan warna DC-9 dengan warna hitam sebelumnya sudah mendapat persetujuan khusus dari Federation Aviation Administration (FAA) sebelum menjadi seperti yang Anda lihat sekarang.
Bisa dikatakan pesawat milik Hefner ini sangat menonjol dibanding milik yang lain dengan tambahan lampu sorot ekstra terang untuk menyalakan kelinci Playboy d bagian ekor. “Saya menyukai kenyamanan jet. Itu benar-benar sebuah apartemen apung dengan kamar tidur, ruang tamu, ruang makan dan area disko di belakang. Saya meminjamkannya ke Elvis Presley untuk terbang ke konser dan saya memberikannya kepada Yul Brynner. Ketika ada yang bertanya kepada saya apakah saya pernah ketinggalan pesawat, saya menjawab, ‘hanya saat saya terbang” ujar Hefner kala itu.
Jet Playboy ini sering di kunjungi orang terkenal pada masanya dan sering di sewa untuk perjalanan tur internasional hingga persiapan pesta mewah untuk menyambut tamu luar negeri. Ternyata bukan hanya untuk bersenang-senang, pesawat jet ini juga pernah mengangkut Operation Babylift ke New York untuk diterima keluarga angkatnya dari Vietnam yang saat itu perang menuju .
Big Bunny sendiri juga pernah mengangkut gorila bernama Baltimore Jack ke seluruh Amerika Serikat untuk bertemu pasangan potensial. Sayangnya tahun 1975, pesawat jet ini di jual ke Venezuela Airlines dan tahun 2004 akhirnya pensiun. Saat ini Big Bunny telah menjadi alaat pendidikan yang disumbangkan ke kota Cadereyta di Meksiko.