Sebelum kemunculan Airbus Helicopters pada medio 90an, jagat helikopter dunia rata-rata dihiasi oleh pabrikan Bell Helicopter (Bell Textron). Penggunaannya cukup beragam, mulai dari bisnis hingga kepentingan penegakan hukum oleh pihak kepolisian.
Di Indonesia, helikopter Bell sudah begitu melekat. Selain kerap digunakan TNI, helikopter Bell juga sudah lama digunakan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Bell 206 JetRanger yang bertengger di Museum Polri mungkin bisa jadi salah satu buktinya.
Akan tetapi, di luar penggunaan sebagai penegakan hukum dan bisnis, helikopter Bell juga pernah menjadi helikopter pertama yang berhasil keliling dunia. Kala itu, dari 20 lebih varian, helikopter Bell 206L-1 LongRanger II yang menjadi aktornya.
Dilansir airliners.net, pengembangan jenis LongRanger dimulai pada September 1973 dan memulai penerbangan pada 11 September 1974 serta diproduksi setahun berikutnya. Helikopter hasil pengembangan dari JetRanger ini menawarkan utilitas yang lebih besar atau mengangkut dua penumpang lebih banyak dengan bobot yang lebih ringan.
Mulai dari versi awal 206L LongRanger I dan versi selanjutnya Bell 206L1 LongRanger II, 206L3 LongRanger III, dan 206L4 LongRanger IV, kesemua itu disebutkan menjadi primadona untuk transportasi perusahaan, pribadi, kepolisian, hingga pelayanan medis berkat keunggulan tersebut (utilitas lebih besar dan bobot lebih ringan).
Bell 206L1 LongRanger II sendiri mulai dipamerkan ke publik pada 1978 atau empat tahun sebelum helikopter tersebut dibawa berkeliling dunia oleh H. Ross Perot, Jr. dan Jay W. Coburn pada Rabu, 1 September 1982. Perlu dicatat, untuk kebutuhan keliling dunia, helikopter itu banyak melalui proses modifikasi, termasuk tangki bahan bakar yang jauh lebih besar.
Helikopter yang dibekali mesin 250-C28B dan 250-C30P ini memiliki panjang tujuh meter lebih, tinggi tiga meter, 2,3 meter, serta dimensi rotor mencapai 11.28m . Bell 206L1 LongRanger II mampu memuat lima penumpang dan dua kru dengan berat lepas landas maksimum mencapai 1.882 kg. Dalam konfigurasi medis, helikopter mampu memuat dua petugas medis dan dua tandu.
Baca juga: Indonesia Terima Helikopter Airbus Lewat Skema e-Delivery Pertama di Asia Pasifik
Umumnya, Bell 206L1 LongRanger II mampu menempuh jarak sejauh 563 km dengan dibekali oleh sekitar 98 galon bahan bakar. Bell 206L1 LongRanger II biasanya terbang dengan kecepatan 241km per jam pada ketinggian 1.615 m dan mencapai batasnya pada ketinggian 5.791. Namun, jarang sekali pilot penerbangkan sampai di ketinggian itu karena terlalu berisiko. Itupun tergantung kondisi. Bisa saja, sebelum mencapai ketinggian tersebut, bisa saja mesin kelelahan (engine fatigue) dan berakibat fatal.
Di seluruh dunia, Bell 206L LongRanger terjual lebih dari 1.600 unit, baik versi awal maupun versi terakhir, dengan sebagian kecil digunakan untuk keperluan militer.