Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanMengapa Twin Otter Mendominasi di Kanada? Ini Jawabannya

Mengapa Twin Otter Mendominasi di Kanada? Ini Jawabannya

Belum lama ini, viral tiga pesawat Susi Air dikeluarkan secara paksa oleh satpol PP dari hanggar Bandara Malinau, Kalimantan Utara. Tiga pesawat itu adalah dua Cessna 208B Grand Caravan PK-BVR dan PK-VVR serta satu Pilatus PC-6/B2-H4 PK-VVW. Susi Air pun belum lama ini mensomasi Pemkab dan DPRD Malinau serta menuntut ganti rugi Rp 8,9 miliar.

Baca juga: DHC-6 Twin Otter – Si Kecil Bandel Rajanya Daerah Pegunungan

Selain tiga pesawat itu, Susi Air diketahui juga pernah mempunyai salah satu pesawat perintis terpopuler, DHC-6 Twin Otter. Sayangnya, pesawat ini keluar dari barisan armada lantaran jatuh di Nabire, Papua, pada 23 November 2011 silam.

DHC-6 Twin Otter memang banyak digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia. Selain Indonesia, negara di lingkar kutub utara, Kanada, juga banyak ditemukan pesawat ini. Bahkan, Kanada menjadi negara operator terbanyak yang mengoperasikan DHC-6 Twin Otter. Mengapa demikian?

Dari data ch-aviation.com, dari 450 pesawat DHC-6 Twin Otter di dunia, 52 di antaranya beroperasi di Kanada. Ini menjadi yang tertinggi di dunia.

52 pesawat itu dioperasikan oleh empat maskapai terkemuka, mulai dari Air Borealis, Air Inuit, Air Tindi, dan Kenn Borek Air.

Dari keempat itu, Kenn Borek Air menjadi operator DHC-6 Twin Otter terbanyak dengan total 15 unit atau total 45 unit sepanjang perusahaan berdiri selama 50 tahun.

Kedua terbanyak ada maskapai Air Borealis. Maskapai yang berbasis di Goose Bay, Newfoundland itu memiliki total 10 unit, disusul Air Inuit dan Air Tindi masing-masing dengan enam unit.

Tak hanya empat maskapai itu, di Kanada, Twin Otter juga dioperasikan oleh Royal Canadian Air Force, Royal Canadian Mounted Police, Kementerian Sumber Daya Alam dan Kehutanan, dan Dewan Riset Nasional.

Sama halnya dengan alasan kenapa Twin Otter banyak digunakan di Indonesia, khususnya di penerbangan perintis di wilayah Timur Indonesia, di Kanada juga demikian, itu karena pesawat memiliki kemampuan short take-off and landing (STOL) atau mendarat dan lepas landas di runway pendek.

Baca juga: Jajal Terbang dengan Twin Otter “Isles of Scilly Skybus” Berusia 40 Tahun

“Ini sangat mudah beradaptasi dan sangat cocok dengan iklim dan medan utara Kanada yang selalu berubah. Twin Otter adalah pesawat angkut utilitas yang dapat lepas landas dan mendarat (STOL). Pesawat ini dapat dilengkapi dengan roda atau ski untuk mendarat di tanah, salju, dan es,” kata juru bicara Royal Canadian Air Force ketika ditanya alasan mengoperasikan Twin Otter.

Selain alasan kemampuan STOL dan tangguh di segala medan, tentu alasan klasiknya adalah Twin Otter adalah buatan perusahaan dalam negeri, De Havilland Aircraft of Canada, yang berbasis di Toronto, Kanada.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru