Mayoritas penumpang beranggapan bahwa kewajiban menggunakan seat belt atau sabuk pengaman di pesawat berakhir setelah pesawat mendarat. Di saat yang bersamaan, kru kabin selalu mengingatkan bahwa penumpang tidak diperkenankan melepas seat belt sampai pesawat berhenti sempurna. Mengapa demikian? Mengapa penumpang tetap harus memakan sabuk pengaman setelah pesawat mendarat?
Baca juga: Meski Tanda Sabuk Pengaman Telah Dimatikan, Tapi Mengenakan Seatbelt Adalah Wajib!
Di bandara-bandara kecil, setelah mendarat, pesawat langsung berbelok ke apron di ujung runway dan berhenti sempurna.
Namun, di bandara-bandara besar, pasca touchdown dan reverse engine untuk mencapai kecepatan yang diinginkan, pesawat harus taxiing terlebih dahulu menuju apron yang slotnya telah disediakan pihak pengelola bandara.
Selama proses ini, kondisinya memang tidak se-menegangkan dan se-mengerikan saat lepas landas, mendarat, atau saat terjadi turbulensi. Inilah yang membuat penumpang kebanyakan berpikir kondisinya sudah aman dan tak masalah untuk melepas seat belt.
Dari berbagai sumber yang dihimpun, pesawat diketahui melaju di kecepatan 40-60 km. Di kecepatan ini, penumpang sangat mungkin mendapat cedera karena benturan benda keras di depan andai terjadi tabrakan.
Tingkat kemungkinan tabrakan atau kecelakaan saat pesawat taxiing bisa dibilang cukup besar, terlebih di bandara-bandara super sibuk dimana ribuan pesawat terbang dan lepas landas setiap hari. Di Bandara Heathrow, misalnya, rata-rata 1.300 pesawat terbang dan lepas landas. Ini sangat berpotensi terjadi kecelakaan, baik antar pesawat maupun dengan benda lainnya. Seperti yang terjadi pada pesawat Qatar Airways.
Pada 15 November 2007 silam, pesawat Airbus A340-600 Etihad Airways menabrak dinding atau anti-noise barrier di fasilitas Saint-Martin Airbus, Toulouse, Perancis.
Sebelum serah terima dilakukan, dilakukan final test pesawat MSN 856 oleh tim teknis maskapai. Salah satu tesnya ialah uji fungsi pada mesin pesawat (engine run-up).
Saat mesin digeber di kecepatan penuh, tiba-tiba, pesawat berjalan tanpa kendali dan akhirnya menabrak dinding dan bagian belakang menyentuh tarmac. Seharusnya pesawat tetap diam di tempat saat engine run-up dilakukan seperti motor atau mobil yang digas full namun di gigi netral.
Baca juga: Disebut Lebih Aman, Mengapa Kursi Pesawat Tidak Menghadap ke Belakang?
Akibat insiden itu, lima petugas Etihad Airways luka-luka karena akibat benturan keras dengan benda keras di pesawat. Tentu saja ketika itu petugas tidak terbayang akan terjadi hal seperti ini sehingga tidak menggunakan seat belt.
Kendati itu bukan terjadi di bandara aktif, tetap saja, poinnya adalah penumpang yang memakai sabuk pengaman saat pesawat belum berhenti sempurna di apron berbahaya dan berpotensi membukan mereka cedera. Itu kenapa pihak maskapai selalu mengingatkan penumpang agar tetap duduk di kursi masing-masing dengan tetap menggunakan seat belt setelah pesawat mendarat.