Selama ini, penumpang pesawat umumnya mengetahui ada tiga jenis tiket, kursi, atau kelas penerbangan; kelas ekonomi, bisnis (business class), dan kelas satu (first class). Namun, seiring waktu, kursi first class semakin dan jauh berkurang dari tahun ke tahun. Lantas, kenapa penumpang termasuk juga kursi first class di setiap penerbangan menurun?
Baca juga: Layanan First Class Cathay Pacific Hilang dari Peredaran, Siapa yang Diuntungkan?
Maskapai di seluruh dunia diketahui menggunakan metrik yang disebut revenue per available seat mile (RASM) sebagai sebagai ukuran unit efisiensi. RASM diperoleh dari pendapatan operasional dibagi available seat miles(ASM). Umumnya, semain RASM semakin penerbangan maskapai semakin menguntungkan.
Banyak faktor yang menentukan nilai RASM dan variabel yang paling penting adalah pendapatan per kaki kubik area per mil atau revenue per cubic feet area per mile. Menurut pengguna Quora, berdasarkan bukti statistik yang ia dapatkan, maskapai mencapai best revenue efficiency di kelas bisnis, bukan kelas satu (first class) dan kelas ekonomi.
Ini juga yang menyebabkan belakangan ini hanya ada 12 dari 60 maskapai full service yang konsisten menawarkan ke penumpang kursi first class.
Kursi first class dinilai berhasil dalam membangun serta merawat brand value sebuah maskapai melalui experience yang didapat penumpang. Namun, di sisi lain, kursi first class gagal dalam hal efisiensi pendapatan (revenue efficiency).
Itu kenapa belakangan kursi first class semakin menghilang dari setiap penerbangan dan sulit ditemukan di banyak maskapai, terlebih di era industri maskapai yang seperti sekarang ini, dimana margin tipis mencapai atau kurang dari 5 (lima) persen, maskapai pastinya akan lebih memilih memperbanyak kelas bisnis dan kelas ekonomi yang terbukti membantu maskapai dalam mencapai revenue efficiency dan banyak diminati.
Dari perspektif penumpang, pengguna Quora lainnya mengaku lebih memilih kursi kelas bisnis dibanding first class. Ia dan keluarganya, yang berada di status sosial menengah ke atas atau dalam kaitannya dengan penerbangan mampu membeli kursi first class dan belum cukup uang untuk membeli pesawat jet pribadi, lebih memilih kursi kelas bisnis.
Di kursi kelas bisnis, mereka mendapat fasilitas lebih baik dari penumpang kursi kelas ekonomi meski tak lebih baik dibanding kursi first class. Poinnya adalah the most value of money atau yang paling menguntungkan penumpang bila dikalkulasi dari harga tiket dan fasilitas yang ditawarkan.
Disebutkan, harga tiket kursi kelas ekonomi menurutnya berada di kisaran 1.000 dolar AS. Kursi kelas bisnis 4.000 dolar AS. Sedangkan kursi first class berada di kisaran 8.000 – 15.000 dolar AS.
Baca juga: 7 Persamaan dan Perbedaan First Class dengan Business Class
Nyatanya, dengan 4.000 dolar AS kursi kelas bisnis, penumpang sudah bisa menikmati fasilitas yang cukup, seperti kursi private suite, hidangan lezat, akses lounge, service menawan, dan sebagainya.
Kalau dengan fasilitas tersebut penumpang sudah termanjakan, mengapa harus mengeluarkan uang lebih untuk kursi first class. Sebagian kecil penumpang mungkin tetap ingin mengeluarkan uang untuk kursi first class, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Itu kenapa dari tahun ke tahun ketersediaan kursi first class jauh berkurang di setiap penerbangan.