Setiap penumpang di transportasi umum memiliki hak yang sama untuk duduk dan ada pengecualian untuk lansia, ibu hamil serta penyandang disabilitas. Namun seorang wanita di Beijing mengaku sebagai bangsawan Manchuria dan melecehkan penumpang lain dengan menyebutnya pengemis.
Baca juga: Dapat Tindakan Diskriminasi, Penumpang AS Keturunan India Laporkan Aeroflot
Karena ini masuk dalam bahasa diskriminasi, penumpang berusia 63 tahun tersebut diamankan pihak kepolisian. Dilansir KabarPenumpang.com dari scmp.com (10/6/2021), wanita bermarga Wen itu duduk di dalam bus sambil berteriak dan memanggil penumpang wanita lebih muda sebagai pengemis.
Kejadian itu direkam oleh penumpang bus lainnya dan setelah diunggah ke Weibo membuat warganet marah. Awal penghinaan tersebut di mana Wen marah ketika wanita muda tidak cekatan memberikan kursi untuk dirinya.
“Kalian orang-orang kotor dari luar Beijing. Anda datang ke sini untuk meminta makanan. Apa yang kamu sombongkan? Saya memandang rendah orang-orang dari luar Beijing. Anda memiliki kualitas peradaban yang rendah. Anda bahkan tidak berinisiatif menawarkan kursi untuk orang tua, lemah, sakit atau cacat,” ujar Wen dalam rekaman tersebut.
Seorang penumpang bus yang menjadi saksi mengatakan Wen berteriak, “Tawarkan tempat duduk untuk saya saat naik bus.“ Namun saksi menyebutkan, Wen tidak tampak cacat. Untuk diketahui, Wen ditahan secara administratif karena menggunakan bahasa diskriminatif oleh polisi transportasi umum Beijing.
Pihak kepolisian mengatakan, Wen mengucapkan bahasa diskriminatif beberapa kali pada penumpang lainnya di dalam bus. Penahanan administratif China berlaku untuk pelanggaran ringan yang dianggap melanggar aturan manajemen sosial negara itu. Tidak jelas berapa lama Wen akan ditahan.
Rekaman yang diunggah ke media sosial tersebut menuai beragam komentar dari warganet. “Saya adalah penduduk asli Beijing. Anda mempermalukan kami orang Beijing. Seluruh bangsa memperhatikan Anda dan mereka tidak bisa tidak berpikir ‘apakah semua penduduk asli Beijing seperti ini?’” tulis satu orang.
“Saya merasa lega ketika melihat berita bahwa dia ditahan. Saya pikir pihak berwenang hanya akan mengkritiknya. Bravo, Polisi Transportasi Umum Beijing, ”kata komentator kedua.
Namun ada pula warganet yang tidak setuju dengan keputusan pihak kepolisian.
Baca juga: Diskriminasi Penumpang Israel, El Al Tolak Turunkan Dana Kompensasi
“Jadi alasan penahanannya adalah dampak sosial yang buruk? Kata-katanya terlalu berlebihan? Atau karena diunggah ke internet? “Pada kenyataannya, ada lebih banyak orang yang melecehkan orang lain dengan kata-kata yang lebih kejam daripada dia. Haruskah kita mengambil videonya, meletakkannya secara online untuk memaksa polisi menahan mereka di masa depan?” kata orang ketiga.