Sebuah kendaraan hemat energi yang mampu mengangkut enam orang penumpang dengan berat rata-rata per orangnya 50 kg baru saja memenangkan kontes Delsbo Electric di Swedia. Kontes yang diadakan setahun sekali tersebut menantang mahasiswa untuk membuat dan meningkatkan kendaraan paling hemat energi di dunia.
Baca juga: Kerumunan Pods Modular Siap Gantikan Peran Kendaraan Pribadi di 2020
Kendaraan hemat energi yang menang ialah Eximus IV yang mana membuat kompetisi tersebut mengakui dan mengalahkan rekor sebelumnya, dimana Eximus IV menghabiskan listrik 687 MPGe (0,34 l per 100 km). Dilansir KabarPenumpang.com dari newatlas.com (20/6/2019), team pembuat Eximus adalah Universitas Dalarna menjadi legenda dalam kontes Delsbo karena mencetak rekor efisiensi dunia baru setiap tahun dari debut mereka pertama di tahun 2016 lalu.
Kontes tersebut diadakan di sebuah rel untuk meminimalkan rolling resistance dan para peserta mengemudikan kendaraan tersebut di lintasan sepanjang 3,36 km dengan membawa enam orang penumpang. Eximus IV sendiri bisa memenangkan Delsbo Electric karena sangat ringan dan aerodinamis dimana tim pembuat menggunakan bahan ultra ringan dengan motor penggerak dan roda baru.
Selain itu juga melakukan pengujian di jalur terbuka meskipun kecepatan yang dimiliki cukup lambat. Tetapi hal ini tidak sulit untuk dilakukan apalagi efisiensi energi yang mereka gunakan cukup mengejutkan.
Dimana Eximus IV hanya menggunakan 0,603 watt per jam per kilometer. Apalagi energi tersebut untuk mengangkut enam orang penumpang dengan efisiensi 687 MPGe. Tak hanya Eximus IV, peserta lainnya yang terlihat mencengangkan adalah Levitas dari Chalmer Technical University dengan memenangkan HHK Innovation Award dengan sistem kecil dan murah menggunakan sistem maglev yang bekerja pad jalur kereta api biasa.
Tim Levitas sendiri mampu mendemonstrasikan sebuah kendaraan yang dapat membawa berat 160 kg sambil menjaga jarak 2 mm dari jalur. Meski tim Eximus memenangkan hadiah utama, tetapi yang dibuat tim Levitas bisa mengarah pada peningkatan revolusioner dalam keterjangkauan sistem maglev.
Baca juga: Gandeng PLN, Universitas HKBP Nommensen Luncurkan Becak Motor Listrik
“Apa yang telah dilakukan orang-orang ini adalah game-changer potensial untuk perjalanan kereta api. Chalmers telah menciptakan kereta melayang yang murah dan berfungsi dengan baik dengan sistem kontrol yang mengesankan. Para siswa bahkan melilitkan beberapa gulungan magnet untuk menekan biaya. Dunia harus berdiri dan memperhatikan ini besar,” kata Paul Bogatir, Manajer Cluster HHK dan ketua juri Innovation Award.