Masih ingatkah dengan Railbus yang pertama kali dibuat oleh PT INKA untuk Sumatera Selatan? Ya, Railbus Indralaya yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin menggunakan perjalanan dari Stasiun Kertapati ke Stasiun Indralaya pulang pergi ini menempuh jarak hanya setengah jam saja. Fyi, dikutip dari laman redigest.web.id, Railbus Kertapati-Indralaya (Kertalaya) merupakan angkutan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan saat itu Syahrial Oesman membeli Railbus ini dari INKA pada tahun 2008. Railbus ini memiliki kapasitas 98 tempat duduk dan dapat mengangkut maksimum 258 orang penumpang. Kereta ini juga nemiliki fitur pendingin udara dan articulated bogie.
Railbus Kertalaya ini terdiri dari 3 kereta dengan konfigurasi MeC-T-Mec yang berarti dua kereta berpenggerak berkabin masinis dan satu kereta pengikut (trailer). Bentuknya yang unik layaknya kereta cepat TGV dari Perancis membuat kereta ini terlihat elegan. Saat Railbus ini beroperasi, penumpang dikenakam tarif tiket sebesar Rp 3.000, dan merupakan harga paling murah untuk melakukan perjalanan setengah jam saja dengan jarak 25,8 km. Perjalanan Kertalaya ini ditempuh dengan kecepatan maksimal 70 km/jam. Dan hanya terdapat 2 perjalanan pulang pergi. Keberangkatan awal dari Stasiun Kertapati pada pukul 07.30 tiba di Stasiun Indralaya pukul 08.05 sedangkan keberangkatan dari Stasiun Indralaya pukul 14.20 dan tiba di Stasiun Kertapati pukul 14.55.
Sayangnya saat rangkaian Kertalaya ini berhenti beroperasi di tahun 2019 dan belum ada perbaikan sama sekali. Kondisi Railbus saat ini pun sangat memprihatinkan dan dibagian tubuh keretanya sendiri ditumbuhi rerumoutan dan semak belukar. Dengan kondisi kereta yang tidak dijalankan, sempat diganti pengoperasiannya dengan layanan bus Transmusi dengan rute yang sama. Alih-alih sedang ramainya beroperasi angkutan bus tersebut, sayang beribu sayang transportasi hanya bertahan di akhir 2019. Sampai saat ini belum diketahui, apakah Railbus ini akan dipergunakan kembali atau tidak, mengingat informasi yang didapat bahwa reaktivasi jalur Kertalaya ini menggunakan rangkaian kereta api yang tidak terpakai. Meski menggunakan rangkaian bekas, namun perjalanan rute Kertapati-Indralaya bisa aktif kembali dan mengantar penumpang dengan jarak yang singkat terutama mahasiswa di Universitas Brawijaya.
(Foto: Afif Abirama)