Keberadaan air marshal dan peran vitalnya di setiap pesawat diingatkan kembali lewat sebuah film berjudul Non Stop yang dibintangi aktor kawakan Liam Nesson. Meski jarang terlihat di banyak penerbangan, sebetulnya masih adakah air marshal atau marsekal udara di setiap penerbangan saat ini?
Baca juga: Begini Gaya Marshaller Cilik di Bandara Thailand Parkir Pesawat
Air marshal memainkan peran penting dalam melindungi penumpang dan penerbangan secara keseluruhan, baik dari ancaman terorisme, pembajakan pesawat, dan kejahatan lainnya.
Terbaru, pada 17 Juni lalu, air marshal, sekali lagi, berhasil mencegah penumpang menerobos masuk ke kokpit karena marah penerbangan Jordan Aviation yang mereka tumpangi dialihkan ke Bandara Kano, Nigeria.
Dalam video yang beredar di media sosial Twitter, air marshal yang hanya seorang diri, menodongkan senjata ke beberapa penumpang bertubuh tegap tinggi sambil meminta kepada mereka agar menghentikan aksinya untuk menerobos masuk ke kokpit. Di akhir video, nampak penumpang menuruti dan beranjak kembali ke kursi masing-masing.
Keberadaan air marshal di pesawat bisa dibilang rahasia. Seseorang yang ditugaskan sebagai air marshal biasanya tidak akan unjuk gigi ataupun diinformasikan oleh kru kokpit dan kru kabin tentang keberadaannya di pesawat. Karenanya, tidak ada jumlah pasti air marshal di seluruh dunia karena itu bersifat rahasia dan instansi yang bersangkutan tidak akan pernah berbagi informasi terkait hal itu.
Dilansir executiveflyers.com, cikal bakal adanya air marshal di setiap penerbangan muncul pertama kali pada tahun 1961 usai dibentuknya Federal Air Marshal Service (FAMS) sebagai tanggapan atas pembajakan pesawat.
https://twitter.com/aviationbrk/status/1537764572962201600?s=20&t=Csb-y-oYve-gSCkYHJSrNA
Sejak saat itu sampai tahun 1985, air marshal hampir ditemukan di seluruh pesawat atau penerbangan domestik di Amerika Serikat (AS).
Akan tetapi, pasca pembajakan pesawat TWA Flight 847, FAMS mengalihkan fokusnya ke penerbangan internasional. Barulah setelah peristiwa 9/11, fokus utama penempatan air marshal digeser kembali ke rute-rute domestik.
Saat ini, di AS, air marshal hanya ditemukan di sekitar 5 persen penerbangan domestik atau 3.000-5.000 petugas. Jumlahnya di setiap penerbangan biasanya antara satu atau dua petugas, lebih sedikit dibanding air marshal internasional yang berjumlah minimal tiga atau empat petugas.
Sedangkan untuk jumlah air marshal di dunia, seperti yang sudah disebutkan di atas, jumlahnya tidak ada yang tahu pasti karena itu bersifat rahasia.
Di masing-masing negara, sebutan air marshal berbeda-beda. Di Inggris, air marshal, yang hadir sejak tahun 2002 lewat Program Operasi Perlindungan Pesawat (APO) lebih dikenal sebagai petugas pelindung pesawat. Sebutan serupa juga diadopsi Kanada, yang juga sama-sama memulai program air marshal sejak tahun 2002.
Di Australia, yang juga mulai menghadirkan air marshal sejak tahun 2002, air marshal disebut sebagai sky marshal dan ditempatkan di pernerbangan domestik maupun internasional.
Namun, sama seperti negara lainnya yang mengadopsi adanya sky atau air marshal, seperti Austria, Irlandia, India, Israel, Pakistan, dan Singapura, jumlah sky marshal di Australia tidak ada data pasti.
Baca juga: Bak Cerita Novel, Kisah Cinta Pramugari Pan Am dan Anggota CIA di Pesawat Bikin Gemes
Meski sebutan dan jumlah air marshal di setiap negara herbeda-beda, namun satu hal yang pasti mereka tidak pernah diungkap ke publik, baik secara kuantitas maupun secara penugasan saat di pesawat.
Meski begitu, air marshal biasanya mempunyai ciri-ciri khusus, seperti tidak atau mempunyai sedikit barang bawaan (tidak seperti penumpang pada umumnya), paling terlambat boarding, sendirian, duduk di kursi pinggir dekat aisle di bagian belakang, tidak tidur, dan mayoritas adalah laki-laki.