Thursday, April 10, 2025
HomeHot NewsMelihat Lagi Kejayaan Pelabuhan Palestina Sebelum Dijajah Israel

Melihat Lagi Kejayaan Pelabuhan Palestina Sebelum Dijajah Israel

Selain bandara, maskapai penerbangan, dan jaringan perkeretaapian nasional serta lintas nasional, di masa lalu, sebelum Zionis Israel menjajah, Palestina juga mempunyai pelabuhan sebagaimana negara lainnya.

Baca juga: Yasser Arafat International Airport, Saksi Bisu Kekejaman Militer Israel

Hampir semua pelabuhan di Palestina sudah ada sebelum Perang Dunia I meletus. Hanya memang, standarnya tidak seperti yang ada saat ini.

Administrasi pelabuhan Palestina yang terdiri dari pelabuhan laut Haifa, Jaffa (termasuk Tel Aviv Lighter Harbor), Acre, Gaza Port, dan water port Tiberias di Laut Galilea dan water port Laut Mati, dipegang oleh Palestine Railways, yang juga mengoperasikan pelabuhan di perairan dangkal dan dalam.

Sebelum Perang Dunia I, Pelabuhan Acre merupakan pelabuhan utama. Pelabuhan Haifa saat itu masih sebatas pelabuhan pendukung atau pelabuhan satelit.

Di masa kejayaannya, Pelabuhan Acre atau saat ini dikenal sebagai Akko, Palestina, memegang peranan penting dalam perputaran ekonomi melalui berbagai komoditas penting, utamanya jagung dan sereal, bukan hanya untuk persediaan di Palestina, melainkan juga Suriah dan Yordania.

Peranan penting Pelabuhan Acre kemudian memudar seiring beroperasinya pembangunan jalur kereta api antara Haifa-Yordania-Suriah pada tahun 1905 dan pengembangan jaringan kereta api antara El Kantara (Mesir) dan Haifa serta daerah lainnya di penghujung Perang Dunia I.

Sebagai gantinya, Pelabuhan Haifa, yang selesai dibangun pada 1934-1935, memegang peranan penting untuk aktivitas bongkar muat di Mediterania, didukung luas pelabuhan mencapai 1 juta meter persegi. Itu terbagi menjadi beberapa dermaga, seperti dermaga utama, dermaga kargo dan dermaga minyak, serta dermaga minyak curah melalui jalur pipa bawah laut.

Sebelum Perang Arab-Israel, minyak dari Irak lansung dikirim ke Kilang Minyak Haifa melalui pipa Irak-Haifa dari Iraq Petroleum Company, menurut laporan britishempire.co.uk.

Selain Pelabuhan Haifa dan Acre, Palestina juga mempunyai beberapa pelabuhan lainnya, seperti Pelabuhan Tiberias di Laut Galilea, Pelabuhan Jodeida di Laut Mati, Pelabuhan Jaffa bagian utara dan Pelabuhan Jaffa bagian selatan.

Baca juga: Bandara Gush Katif, Bandara Satu-satunya di Jalur Gaza yang Hanya Tinggal Cerita

Sebelum pembangunan pelabuhan besar-besaran di Palestina, Pelabuhan Jaffa tengah mengalami situasi sulit untuk mendukung aktivitas perekonomian. Sebab, kondisinya ibarat hidup segan mati tak mau. Ketika itu, Kekaisaran Ottoman memang terlalu banyak fokus pembangunan hingga melupakan pelabuhan ini.

Usai dikembangkan Pelabuhan Jaffa, bersama pelabuhan lainnya menjadi penggerak ekonomi utama Palestina sampai akhirnya Israel datang menjajah pada tahun 1946 sampai saat ini. Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel bahkan sudah begitu sporadis dan terang-terangan kendati dikecam dunia internasional.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru