Apa jadinya jika Anda dalam penerbangan dan membuka meja baki (table tray) di depan dan melihat ada bekas kotoran ataupun darah? Pastinya akan ada rasa jijik dan memanggil awak kabin untuk membersihkannya.
Baca juga: Jijay! Ada Penumpang Pesawat Tinggalkan Urin di Kantung Plastik
Tapi, bagaimana kalau harus membersihkannya sendiri karena awak kabin merasa itu bukan tugas mereka? Kabar penumpang.com melansir laman thestar.com (18/11/2019), seorang wanita asal Edmonton harus merasakan pahitnya membersihkan meja baki di kursinya yang terkena bekas darah mimisan.
Jessica Starcheski belum lama merasakan hal tersebut ketika dirinya hendak terbang dari Edmonton ke Vancouver menggunakan Flair Airlines pada Jumat malam (15/11/2019). Saat itu dia tengah membuka meja baki di hadapannya dan menemukan bercak merah bekas darah. Kemudian dia memanggil awak kabin untuk meminta meja tersebut dibersihkan.
“Ketika awak kabin itu datang dia tampak sangat terkejut dan agak jijik,” ujar Jessica.
Karena hal ini dirinya berharap dipindahkan sementara mejanya dibersihkan. Namun dia mendapat hal lainnya yang mana justru diberikan tisu basah.
“Aku mulai membersihkannya dan baunya seperti berkarat. Itu sangat kotor dan wanita yang duduk di sebelahku menyarankan untuk mengambil foto agar bisa ditunjukkan kepala Flair Airlines,” ujarnya.
Dia kemudian memposting foto tersebut ke akun Twitter pada hari Minggu malam dengan caption, “Terbanglah dengan @FlairAirlines dan membersihkan darah orang lain sendiri, gratis!”
Kemudian tweet miliknya ini banyak ditanggapi oleh warganet dan mengungkapkan rasa jijik dan simpati mereka. Bahkan beberapa dari mereka berbagi pengalaman yang sama namun dengan kotoran yang berbed dan diberikan tak lebih dari tisu basah.
“Apakah itu satu-satunya benda sanitasi yang mereka miliki di pesawat untuk membersihkan barang-barang? Itu menjijikkan. Bagaimana mereka membersihkan kamar mandi jika terjadi sesuatu? Bagaimana jika seseorang muntah? Atau apakah mereka memiliki proses dan persediaan untuk ini?” kata dia.
Dalam sebuah pernyataan yang diemail ke Star Edmonton, Flair Airlines mengatakan setelah mengetahui tentang insiden itu, mereka segera menghubungi Jessica ketika dia mendarat di Edmonton untuk “mengakui situasi dan menyampaikan permintaan maaf.”
“Kami meminta maaf atas insiden malang yang dialami oleh salah satu penumpang kami di penerbangan Flair Airlines … karena pengawasan selama prosedur sanitasi khas kami dan miskomunikasi antara pramugari. Kami sedang meninjau prosedur kami untuk mencegah hal ini terjadi lagi,” ujar email yang dikirim ke Jessica tersebut.
Baca juga: Kabin Jetstar JQ284 Kena “Teror” Popok dan Kotoran Balita
Jessica mengonfirmasi bahwa perwakilan Flair telah menunggunya di bandara ketika penerbangannya kembali mendarat di Edmonton pada Senin pagi.
“Saya mengatakan kepadanya kekhawatiran saya untuk posting itu, mengapa pramugari melakukan ini? Apakah tidak ada persediaan atau proses yang tepat? ”
Dia mengatakan dia yakin bahwa mereka memiliki prosedur yang tepat dan bahwa pengalamannya akan digunakan sebagai contoh untuk maju.