Ada yang beranggapan bila wahana bertenaga listrik kinerjanya masih kalah dengan wahana bertenaga mesin kovensional. Anggapan itu juga berlaku di segmen kapal cepat, namun, start-up asal Jerman Mayla Yachts punya desain yang akan diwujudkan berupa kapal cepat pertama bertenaga listrik yang mampu dibawa melesat hingga 70 knots (130 km per jam).
Baca juga: Kapal Ferry Cepat Milik Operator Cina Punya Bodi Ramping, Cepat dan Hemat Bahan Bakar
Dikutip dari Motorboat & Yachting, kapal cepat bertenaga listrik (electric boat) ini adalah Mayla FortyFour. Kapal ini dibangaun berdasarkan platform lambung Petestep deep-vee. Kapal listrik serat karbon ultra ringan ini ditenagai motor listrik dual-core kembar 800kW, yang menghasilkan tenaga hingga 2.150 hp ke penggerak permukaan yang dipasang di tunnel-mounted surface, begitu pengguna menerapkan throttle, akselerasi kapal ini akan terasa menakutkan.
Daya kapal listrik ini berasal dari baterai lithium-ion 500kWh all-electric atau baterai 400kWh yang lebih kecil. Sementara untuk backup kelistrikan, tersedia generator diesel 400hp (300kW) dan tangki bahan bakar. Versi kapal hybrid ini harus memberikan jangkauan maksimum 270 nm (500 km) pada 30 knot (55 km per jam).
Garis Mayla FortyFour menampilkan perpaduan yang tidak biasa dari desain speed boat tahun 1980-an, namun menggunakan detail yang canggih. Dek depan yang luas itu memakan sedikit lebih dari setengah dari panjang yang tersedia, menyisakan ruang di bawahnya untuk tempat tidur terbuka dengan sofa di kedua sisi, tempat tidur ganda di depan dan kompartemen serta pancuran terpisah.
Anjungan kapal ini relatif kompak menurut standar kapal modern dengan sepasang kursi bucket peredam kejut di belakang kaca depan sampul dan sepasang kursi berjemur di jalur melintang yang meluncur bersama untuk membuat satu sunpad pusat yang besar.
Baca juga: Taksi Air Thunder, Gaya Baru Menyusuri Kanal di Venesia
Ada juga garasi untuk tender kecil atau jetski. Harga untuk Mayla FortyFour belum diumumkan tetapi yang pertama sudah dijual dan sedang dibangun di Uni Emirat Arab.