Ketika membahas tentang Banyuwangi, yang terlintas di awal adalah kawah Ijen. Ya, salah satu destinasi favorit pelancong di Banyuwangi karena memiliki blue fire atau api biru di kawahnya dan hanya ada dua di dunia. Untuk sampai ke kota ini sebenarnya mudah saja, apalagi penerbangan langsung dari Jakarta menuju bandara Blimbingsari Banyuwangi sudah dibuka.
Baca juga: “Banyuwangi Baru,” Stasiun di Paling Ujung Timur Pulau Jawa
Tapi bagaimana dengan pelancong yang memiliki budget minimal dan ingin menikmati kota Banyuwangi melalui darat selain menggunakan bus? Nah, untuk sampai ke kota ini juga bisa menggunakan kereta api. Tetapi sayangnya tidak ada kereta api yang langsung menuju stasiun yang ada di Banyuwangi. Dari sepuluh stasiun aktif, beberapa di antaranya pelancong bisa turun sesuai destinasi yang akan dikunjungi.
KabarPenumpang.com mendapatkan sepuluh stasiun tersebut yakni Kalibaru, Glenmore, Sumberwadung, Kalisetail, Temuguruh, Songjuruh, Rogojampi, Karangasem, Argopuro dan Banyuwangi Baru. Stasiun yang paling dekat dengan kota Banyuwangi adalah Karangasem dan pelancong yang akan melanjutkan ke Bali dengan kapal ferry bisa turun di Banyuwangi Baru.
Untuk sampai ke kota ini, pelancong yang berangkat dari Jakarta ada dua jalur yakni melalui jalur utara atau selatan. Jika melalui jalur utara bisa naik kereta Argo Bromo Anggrek (Rp345 ribu-Rp500 ribu), Sembrani 48 (Rp325 ribu-Rp490 ribu), Bangunkarta 56 (Rp335 ribu-Rp490 ribu), dan Bima 44 (Rp380 ribu-Rp530 ribu) dengan tujuan Jakarta Gambir–Surabaya Pasar Turi atau Jakarta Gambir–Surabaya Gubeng.
Bila pelancong ingin menggunakan kelas ekonomi maupun bisnis dari stasiun Pasar Senen bisa naik kereta Jayabaya (Rp220 ribu-Rp260 ribu) maupun Gumarang (Rp230 ribu-Rp465 ribu) dengan tujuan Surabaya Pasar Turi atau Surabaya Gubeng. Sampai di Surabaya pelanconng yang turun di Pasar Turi, mau tak mau harus berpindah ke stasiun Gubeng dan naik kereta menuju Banyuwangi.
Ada empat kereta dengan berbagai kelas yakni Probowangi 213 (Ekonomi) dengan tarif Rp56 ribu, Mutiara Timur Siang (eksekutif-bisnis-ekonomi) Rp140 ribu-Rp200 ribu, Sir Tanjung (ekonomi) tarif yang dikenakan Rp94 ribu, hingga Mutiara Timur Malam 89 (eksekutif-bisnis) dengan tarif Rp100 ribu-Rp200 ribu.
Waktu tempuhnya sekitar 16-17 jam jika pelancong menggunakan jalur utara. Lain lagi bila pelancong menggunakan jalur selatan dimana pelancong menggunakan kereta tujuan Yogyakarta dari Pasar Senen.
Kereta yang bisa digunakan adalah Gajahwong (Rp170 ribu-Rp230 ribu), Jaka Tingkir (Rp170 ribu-Rp215 ribu), Singasari (Rp235 ribu-Rp245 ribu), Bengawan (Rp84 ribu) hingga Bogowonto (Rp170 ribu- Rp230 ribu). Gaya Baru Malam Selatan (Ekonomi) tarif Rp104 ribu sampai ke Surabaya Gubeng.
Melalui jalur selatan ini penumpang bisa menggunakan kereta Sri Tanjung yang berangkat dari Lempuyangan berhenti di Surabaya Gubeng dan menuju stasiun akhir Banyuwangi Baru. Total perjalanannya dari Jalur selatan sekitar 22 jam.
Baca juga: Gubeng, Angkut Hasil Bumi Hingga Serdadu Belanda, Inilah Stasiun Kebanggaan Arek Suroboyo!
Pelancong yang ingin menuju Banyuwangi berangkat dari kota Malang bisa menggunakan kereta Tawang Alun dengan tarif Rp62 ribu dan keberangkatan pukul 15.50 tiba di Banyuwangi 23.50. Berikut ini jadwal kereta dari Surabaya menuju Banyuwangi Baru, Probowangi (04.25-11.40), Mutiara Timur Siang (09.00-15.20), Sri Tanjung (14.00-20.50) dan Mutiara Timur malam (22.00-04.15).
Ke banyuwangi naik kereta itu emang enak. Paling enak lagi naik yang kelas eksekutif. Suka banget jalan jalan di restorasi buat makan haha