Meski operasi untuk memberantas percaloan terus dilakukan secara berkala, tapi tetap saja, ada calo yang berkeliaran di area terminal bus jarak jauh. Mengganggu, ya jelas. Mengutip dari beberapa sumber, sebenarnya kehadiran calo bus dapat ‘dihadang’ sejak dini. Penasaran jurus apa untuk menangkal calo bus? Simak tips kami berikut ini.
Baca juga: Jejak Sejarah Stasiun Muntilan, Kini Berubah Jadi Terminal Bus Prajitno
a. Berangkat dari agen di luar terminal
Banyak perusahan otobus atau PO yang bekerja sama dengan agen bus. Bahkan tak jarang mereka membuka kantor perwakilan diluar terminal untuk mengurangi kepadatan penumpang dihari tertentu seperti Lebaran ataupun menjelang akhir tahun. Berangkat dari agen atau kantor perwakilan sebenarnya jauh lebih aman dan bisa mengangkut penumpang lebih banyak dari hanya menaik turunkan penumpang di terminal.
b. Gunakan aplikasi atau situs web terpercaya
Untuk menghindari calo, penumpang juga bisa membeli tiket mereka melalui aplikasi baik milik PO bus itu sendiri atau aplikasi yang bekerja sama atau situs web mereka. Selain lebih mudah dan aman, terkadang ada diskon yang bisa didapat penumpang dibandingkan harus membeli langsung. Tak hanya itu, sudah barang jelas dengan cara ini calo pun terhindar dengan sendirinya.
c. Terlihat santai dan jangan bingung
Saat di terminal, Anda harus tenang dan biasa saja. Jangan pernah menunjukkan wajah bingung, sebab bila ini ditunjukkan, sudah pasti Anda menjadi incaran para calo. Mereka akan lebih mudah menjual tiket dengan beragam cara dan kata agar Anda lebih tertarik membeli tiket dari mereka dibandingkan di agen bus itu sendiri.
Baca juga: Sambut Nataru 2020, Pelni Siapkan 26 Kapal dan Imbau Penumpang Hindari Calo Tiket
d. Cek situasi terminal keberangkatan
Pemahaman terhadap situasi dan kondisi di terminal bus bisa membantu Anda terhindar dari aksi calo. Anda bisa bertanya kepada kenalan atau rekan yang biasa bepergan naik bus di terminal tersebut. Anggota komunitas bus juga biasanya mengetahui tips khusus berupa “kata sakti” yang bisa disebutkan untuk membuat calo tiket pergi dengan sendirinya.
Sebagai contoh, ketika berada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, kata sakti yang bisa kalian sebutkan adalah “mau naik Haryanto” atau kata-kata lain yang merujuk pada Perusahaan Otobus (PO.) Haryanto. Tidak diketahui secara pasti apa yang membuat nama PO tersebut disegani oleh kalangan calo tiket di terminal terbesar di Jakarta itu.