Frogs merupakan prototipe drone taksi terbang besutan anak bangsa yang lahir dari pengembangan desain drone quadcopter. Hasil riset selama dua tahun dan menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar tersebut merupakan satu dari antara beberapa produk teknologi 4.0.
Baca juga: Prototipe Taksi Drone Ehang 184, Sukses Uji Coba Dalam 1000 Kali Terbang
Bahkan prototipe drone taksi ini akan dibawa dari Yogyakarta ke pameran teknologi di Jerman. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Jefry Pratama, Venture and Investment Partners di UGM Medialab Indonesia menjelaskan, purwarupa drone penumpang tersebut sudah selesai seluruhnya.
Kabin untuk penumpang, motor, baling-baling dan baterai sebagai sumber tenaga sudah lengkap. Dia mengatakan hanya akan ada sedikit revisi pada interior, yakni posisi kursi dan pegangan untuk penumpang sebelum dipamerkan di Hannover Messe pada 20-24 April 2020 mendatang.
Jefry mengatakan, Frogs memiliki struktur yang dibangun menggunakan bahan karbon fiber kuat dan ringan dengan desain kokoh yang memiliki nilai margin of safety tinggi. Tak hanya fitur dalam sistem pun dipersiapkan dengan beberapa simulasi kegagalan seperti ketika satu motor mati maka yang lain akan menggantikannya.
Menurut Jefry, hal ini agar wahana masih bisa beroperasi dengan baik saat mengudara. Dia mengatakan, proses uji coba drone taksi tersebut diklaim sudah dilakukan terhadap setiap komponen hingga semuanya memenuhi syarat.
Adapun contohnya adalah melakukan pengujian terhadap rangkaian motor dan propeller atau baling-baling untuk mendapatkan gaya dorong yang diharapkan. Kemudian dibuat sebuah kerangka besi dengan dimensi yang sama seperti frame asli.
Lalu dilakukan uji terbang sampai stabil dan semua motor tersinkronisasi dengan baik. Jefry menambahkan, kemudian sistem yang telah stabil tersebut akan ditransmisikan ke frame karbon yang asli.
“Untuk tahap pengujian awal dilakukan penerbangan lower frame, tanpa body atas (kabin), sampai semua aspek terpenuhi maka akan dilakukan uji terbang dengan semua komponen lengkap,” katanya.
Frogs didesain lebih untuk memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah kepulauan di Indonesia. Membidik pangsa pasar jasa taksi udara, drone ini juga bisa dimanfaatkan untuk memuat kargo, kebutuhan militer, serta kepentingan darurat maupun pertolongan pertama di daerah bencana yang sulit diakses.
“Untuk komersialisasinya tentu kami berharap secepatnya wahana ini bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Kami juga masih tergantung dengan regulasi, khusus untuk mengatur operasi teknologi ini karena sampai saat ini peraturan tentang pesawat listrik berpenumpang setahu kami belum ada di Indonesia,” kata Jefry.
Baca juga: Bukan Sekedar Isapan Jempol, Dubai Mulai Uji Coba Taksi Drone
Diketahui, Frogs, pionir drone berawak di Indonesia, memimpin barisan produk teknologi yang akan mewakili Indonesia di pameran tersebut tahun ini. Drone taksi ini mampu mengangkut dua penumpang dan terbang sejauh 100 km hanya dengan satu kali pengisian daya listrik. Drone ini lahir di sebuah bengkel di Yogyakarta yang kemudian dikembangkan dalam ekosistem UMG Idealab.