Selama pandemi, masker menjadi hal yang sangat diperlukan meski terkadang ada orang yang terganggu ketika menggunakannnya. Namun, ada masker baru eksperimental secara otomatis yang memudahkan untuk bernapas saat penyaringan udara maksimum tidak diperlukan.
Baca juga: Masker Puricare Wearable Air Purifier LG Dilengkapi Mikrofon dan Speaker
KabarPenumpang.com melansir newatlas.com (30/9/2021), masker ini dirancang oleh tim ilmuwan Korea yang menggabungkan dua membran filter berpori yang mana satu di antara kedua sisi pemakainnya terbuat dari nano fibers elastomer electrospun. Setiap membran berbentuk cakram dikelilingi oleh dan bergabung dengan mekanisme peregangan pneumatik berbentuk cincin.
Alat perengang itu pada gilirannya dihubungkan ke perangkat portabel ringan yang berisi sensor udara, pompa udara dan chip mikrokontroler. Perangkat itu sendiri terhubung secara nirkabel ke komputer eksternal yang menjalankan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan.
Ketika sensor mendeteksi konsentrasi tinggi partikel berbahaya di udara, bersama dengan tingkat pernapasan yang relatif normal di pihak pengguna, komputer mengaktifkan pompa. Hal ini menyebabkan cincin alat perengang mengembang dan menjadi lebih gemuk, yang memungkinkan membran yang terhubung tetap dalam keadaan rileks.
Akibatnya, pori-pori membran tetap pada ukuran terkecil, menawarkan tingkat filtrasi tertinggi. Namun, jika sensor mendeteksi udara yang lebih bersih dan bersama dengan laju pernapasan yang lebih cepat, seperti yang mungkin menyertai olahraga luar ruangan yang relatif aman dari Covid, maka perangkat lunak akan meminta alat perengang mengempis.
Dengan demikian menjadi lebih kurus, meregangkan membran saat melakukannya. Akibatnya, ukuran pori meningkat, memungkinkan pernapasan lebih mudah. Terlebih lagi, tes yang dilakukan pada sukarelawan menunjukkan bahwa bahkan ketika pori-pori cukup besar untuk secara signifikan meningkatkan kemampuan bernapas masker, efisiensi penyaringan udaranya turun hanya enam persen.
Baca juga: Lebih Jelas Tentang KN95, Masker Standar Cina yang Laris Manis
Rencana sekarang menyerukan agar teknologi dibuat lebih ringan, lebih kecil dan tidak terlalu besar, yang dapat melibatkan penghapusan pompa dan beralih ke mekanisme peregangan non-pneumatik. Sebuah makalah tentang penelitian tersebut, yang dipimpin oleh Seung Hwan Ko dari Universitas Nasional Seoul, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ACS Nano.