Meningkatkan ibadah selama bulan suci Ramadan dapat dilakukan dengan cara apapun, salah satunya adalah dengan beribadah di masjid. Nah, tahukah Anda bahwa di Jawa Timur, ada masjid yang memiliki bentuk sangat unik dan akan membuat Anda seolah menjadi penumpang kapal! Wah, pasti Anda penasaran kan dengan masjid yang satu ini!
Baca Juga: IslamiCruise – Menjelajahi Dunia Dengan Cara yang Halal
Adalah Masjid Ar Rahman, sebuah masjid yang berada di Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto ini memiliki desain seperti kapal pesiar. Dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, pembangunan masjid yang terletak di halaman Panti Doa Yatim Sejahtera berlangsung mulai 2016 dan selesai 5 tahun kemudian, dengan menelan biaya lebih dari Rp2,5 miliar.
Dari luar, bentuk setengah kapal pesiar terpampang gagah di antara tingginya pohon-pohon di sekitar area tersebut. Mengutip dari detik.com, masjid ini terdiri dari 5 lantai. Lantai pertama layaknya lambung kapal berada di bawah tanah berfungsi sebagai asrama putri. Lantai kedua yang berbentuk dek kapal dikhususkan untuk tempat ibadah. Aulanya menempati lantai tiga, sedangkan lantai 4 dan 5 untuk penginapan dan tempat bersantai para tamu panti asuhan. Tempat wudu dan toilet berada di bawah tanah sisi kiri Masjid Ar Rahman.

Ya, selain berfungsi sebagai masjid, diketahui bahwa komplek Masjid Ar Rahman juga berfungsi sebagai panti asuhan serta untuk kaum duafa.
“Masjid ini desainnya kapal pesiar. Harapannya menjadi bahtera penyelamat persoalan sosial, karena penghuninya di sini beragam penyandang masalah sosial yang tidak hanya muslim,” kata Ketua Panti Doa Yatim Sejahtera, Muhammad Mukhidin.
Masjid seluas 45 x 25 meter persegi ini benar-benar mirip sebuah kapal pesiar. Sekeliling pagarnya dihiasi pelampung asli, interior lantai dua didesain mirip bagian dalam sebuah kapal dan bagian kanan kiri dindingnya banyak jendela lebar sehingga masjid ini terang di siang hari dengan pencahayaan alami.

Yang lebih menarik adalah tempat imam salat dan mimbar khatib yang didesain layaknya ruang kemudi kapal. Terdapat setir kapal asli, kompas berdiri, beberapa kompas kecil, monitor kemudi, jangkar, derek jangkar, hingga lukisan lautan pada dindingnya. Jadi seolah-olah, imam masjid ini adalah seorang nakhoda yang siap membawa makmumnya ke jalan kebenaran.
“Kompas kami dapatkan dari Medan, derek jangkar dan jangkarnya dari Banyuwangi, kompas berdiri dari Demak, pelampung dari Banyuwangi dan Tanjung Perak. Semuanya bagian kapal asli,” ungkap Mukhidin menerangkan asal mula komponen-komponen kapal yang ia dapat.
Jika Anda yang kebetulan sedang berkunjung ke daerah Mojokerto, sempatkan diri untuk beribadah sejenak di Masjid Ar Rahman dan nikmati keunikannya!