Malaysia Airlines resmi menjual enam pesawat Airbus A380. Pengumuman itu dirilis melalui laman LinkedIn resmi maskapai. Bagi mereka yang berminat, proses tender masih dibuka dan diharapkan untuk segera mengirimkan proposal ke email aircraft.project@malaysiaairlines.com cc vendor@malaysiaairlines.com.
Baca juga: Akhirnya Malaysia Airlines Pensiunkan Armada Airbus A380
Menurut data ch-aviation.com, pesawat A380 Malaysia Airlines yang dijual usianya masih di bawah 10 tahun. Armada pesawat paling tua dengan nomor registrasi 9M-MNA diketahui berumur 9,74 tahun (dikirim pada 29 Mei 2012) dan telah menyelesaikan 28.386 jam terbang di 2.618 siklus penerbangan.
Adapun pesawat A380 termuda Malaysia Airlines, dengan nomor registrasi 9M-MNF, baru berusia 8,72 tahun (dikirim pada 28 Maret 2013). Pesawat ini diketahui paling jarang digunakan dengan catatan 23.819 jam terbang di 2.277 siklus penerbangan.
Menurut penilaian yang dibuat oleh Collateral Verifications LLC untuk ch-aviation.com, empat pesawat tertua masing-masing memiliki nilai pasar saat ini sebesar US$44,89 juta atau sekitar Rp651 miliar (kurs 15.000).
Sedangkan dua pesawat sisanya yang lebih muda bernilai US$46,89 juta atau sekitar Rp680 miliar (kurs 15.000). Bagi Anda yang berminat memborong keenamnya, itu bernilai sekitar US$273,34 juta atau Rp4 triliun (kurs 15.000).
Dijualnya enam armada A380 maskapai tentu menjadi jawaban atas teka-teki perusahaan. Sejak Mei lalu, Malaysia Airlines diketahui bimbang dalam mengambil keputusan antara menjual atau mengirim enam pesawat A380nya ke kuburan pesawat.
Bila opsi kedua yang diambil, tentu itu bukan pilihan terbaik mengingat maskapai butuh lebih banyak suntikan dana, bukan sekedar mengurangi cost maintenance pesawat saja dan sekarang terbukti bahwa itu bukanlah opsi yang diambil maskapai.
Sejak insiden kecelakaan MH370 pada 8 Maret 2014 silam, ditambah terjangan virus Corona yang menghancurkan industri penerbangan, bisnis Malaysia Airlines memang kian tak jelas.
Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 mewabah di seluruh dunia, Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad di sela acara KTT Asia Pasifik ke-33, sudah menyatakan keinginannya untuk menjual maskapai nasional Malaysia tersebut. Jadi, secara keuangan, Malaysia Airlines memang sudah tidak sehat sejak lama.
Baca juga: Dear Airbus Lovers, Kursi A380 Bekas Singapore Airlines Dijual Satuan Loh, Berminat?
Karenanya, tak heran bila maskapai akhirnya mempensiunkan pesawat tersebut. Jangankan Malaysia Airlines yang sudah terang keuangannya sedang tidak sehat, maskapai besar dan kaya raya sekalipun juga tak sanggup mengoperasikan A380 dengan pasar yang seperti ini.
“Kami menyadari tantangan untuk menjual pesawat ini, tetapi kami masih mencari cara dan sarana untuk membuang A380 armada kami. Saat ini, manajemen yakin bahwa A380 tidak sesuai dengan rencana masa depan,” kata Group Chief Executive Captain, Izham Ismail.