Kisruh antara Airbus dan Qatar Airways terus membara. Terbaru, Airbus menuntut Qatar Airways sebesar US$220 juta atau Rp3,1 triliun (kurs 14.336) karena menolak pengiriman dua pesawat A350 dengan alasan keamanan pada cat pesawat.
Tuntutan tersebut sudah diajukan ke Divisi Teknologi dan Konstruksi Pengadilan Tinggi di London Senin lalu. Qatar Airways sendiri belum menanggapi tuntutan tersebut.
Dilansir Simpel Flying, kisruh berujung saling tuntut dengan nominal triliunan rupiah, antara Airbus dan Qatar Airways, dimulai pada akhir tahun 2020. Ketika itu, salah satu armada menjalani proses pengecatan livery World Cup 2022 (Piala Dunia 2022) di Irlandia dan dari situ terungkap cacat pada cat pesawat A350.
Saat hal tersebut ramai dibicarakan pada bulan Agustus 2021, Airbus mengonfirmasi bahwa akar permasalahan dari cat pesawat A350 yang terkelupas sudah ditemukan dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan keamanan.
Namun, Qatar Airways menganggap bahwa Airbus tidak serius menangani hal ini dan mengatakan bahwa masalah cat pesawat A350 berhubungan dengan keamanan penerbangan.
Airbus kemudian merespon hal itu dengan mengultimatum Qatar Airways bakal membawa masalah A350 ke jalur hukum. Airbus tida terima kalau masalah pada cat pesawat A350 berhubungan dengan keamanan penerbangan. Namun, ketika itu Airbus masih berpikiri untuk menyelesaikan polemik secara baik-baik.
Merasa terancam, Qatar Airways justru mengambil langkah hukum lebih dulu dari Airbus dengan melayangkan tuntutan ganti rugi atas sebesar US$600 juta atau Rp8 triliun kepada Airbus melalui proses pengadilan. Tak cukup sampai di situ, Qatar Airways juga meminta tambahan US$4 juta atau Rp57 miliar setiap harinya sampai pesawat kembali mengudara.
Divisi Teknologi dan Konstruksi Pengadilan Tinggi di Inggris mengatakan, pihaknya akan mempercepat pemrosesan kasus ini hingga bulan April 2022 mendatang.
Airbus pun merespon dengan membatalkan pesanan 50 pesawat A321 Qatar Airways sebesar US$ 6 miliar atau Rp85 triliun tanpa alasan yang jelas. Tentu saja Qatar Airways tidak terima. Flag carrier Qatar itu kemudian membalas dengan menunjukkan video rendahnya kualitas cat pesawat Airbus A350 pada awal tahun ini.
Qatar Airways mengungkapkan, selama ini, kasus rendahnya kualitas cat pesawat Airbus A350 sampai-sampai mengelupas seolah sangat dirahasiakan ke publik.
“Kami mengonfirmasi bahwa kami mematuhi semua kewajiban kami berdasarkan semua kontrak yang berlaku. Oleh karena itu, sangat disayangkan dan frustrasi bahwa Airbus telah mengambil keputusan nyata untuk memperluas dan meningkatkan perselisihan ini,” tulis Qatar Airways dalam sebuah pernyataan yang dikutip Simple Flying.
Saat ini, 22 pesawat Airbus A350 Qatar Airways yang cacat pada bagian catnya sudah digrounded dan dilarang terbang oleh otoritas penerbangan sipil Qatar.
Baca juga: Terancam Dituntut Airbus, Qatar Airways Serang Balik-Tuntut Airbus Terkait Masalah A350
Setelah lama tak ada pemberitaan apapun, Airbus pun datang mengejutkan dengan tuntutan US$220 juta atau Rp3,1 triliun (kurs 14.336) kepada Qatar Airways atas dua pesawat A350 yang batal dikirim.
Menariknya, sebelum melayangkan tuntutan tersebut, Airbus diam-diam ternyata telah menyetujui kompensasi atau ganti rugi US$206.500 atau Rp3,5 miliar (kurs 14.336) per pesawat per hari kepada Qatar Airways. Meski tergolong besar, namun itu jauh dari tuntutan Qatar Airways sebesar US$4 juta atau Rp57 miliar per pesawat per hari.