Lufthansa belum lama ini meluncurkan “sleeper’s row” yang memungkinkan penumpang tidur selonjoran di kelas ekonomi. Maskapai nasional Jerman itu juga menawarkan bantal dan selimut kelas bisnis seharga US$260 untuk memungkinkan penumpang tidur dengan nyaman setara kelas bisnis. Layanan ini akan ditawarkan hingga bulan Desember mendatang, dalam penerbangan antara Frankfurt, Jerman dan São Paulo, Brasil.
Baca juga: Tidur Selonjoran di Kelas Ekonomi Jarak Jauh, Garuda Indonesia Tawarkan Economy Sleeping Comfort
Hanya saja, menjual atau memblok kursi kosong untuk memungkinkan penumpang selonjoran di kursi ekonomi ini hanya bisa dipastikan saat masih di bandara saja, tidak untuk penawaran ekstra saat on board. Sedangkan, ketika di bandara, penumpang tidak mengetahui secara persis kursi atau row mana saja yang kosong dan bisa dibuat selonjoran (sleeper’s row).
Dilansir paxex.aero, program sleeper’s row ini menggunakan pesawat Boeing 747. Dengan begitu, ada sedikit ketimpangan bila penumpang ingin mengeluarkan biaya ekstra untuk bisa selonjoran di kursi kelas ekonomi, dimana kursi di sisi kiri dan kanan pesawat hanya berupa tiga kursi. Sedangkan di row tengah, penumpang yang ikut sleeper’s row mendapat total empat kursi kosong.
Secara benefit, tentu penumpang sleeper’s row di kursi tengah lebih diuntungkan. Tetapi, tak ada informasi mendetail apakah harga sleeper’s row di kursi tengah sedikit mahal dibanding kursi di sisi kiri dan kanan pesawat atau tidak.
Di masa pandemi virus Corona, dimana banyak sekali kursi kosong akibat ditinggal penumpang yang masih khawatir bepergian, konsep sleeper’s row Lufthansa mungkin bisa jadi salah satu cara untuk memaksimalkan load factor. Pada akhirnya, inovasi ini tentu akan bermuara ke pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
Di dunia, Lufthansa tentu bukan yang pertama. Sebelumnya, maskapai Air New Zealand sudah lebih dahulu melakoninya. Bahkan, maskapai nasional Selandia Baru itu mendapat hak paten atas konsep SkyCouch, yang memungkinkan penumpang mendapat kursi jauh lebih luas untuk bisa dibuat tidur dengan memutar kursi.
Baca juga: Dalam Penerbangan, Pilih Kelas Ekonomi Premium Atau Ekonomi Biasa?
Selain itu, Garuda Indonesia juga pernah menawarkan program serupa pada Februari tahun lalu. Inovasi layanan bernama ESCort (Economy Sleeping Comfort) itu juga memungkinkan penumpang selonjoran di kursi kelas ekonomi, layaknya kelas ekonomi premium.
Berbeda dengan Lufthansa, layanan ESCort dari maskapai nasional Indonesia itu juga mencakup gratis bagasi hingga 40 kg, pelayanan setara kelas bisnis berupa makanan, perlengkapan, penanganan bagasi, hingga voucher WiFi senilai US$5 atau Rp696 ribu. Di samping itu, penumpang juga akan mendapat miles khusus sebanyak 200 persen dari yang biasanya didapat di kelas-kelas lainnya.