Lokomotif Nomor CC2017723 mulai mengular di jalur Cibatu – Garut dengan kecepatan 20-25 km per jam. Lokomotif tersebut mulai berangkat dari Stasiun Cibatu pukul 11.09 WIB dan tiba di Stasiun Garut pukul 12.17 WIB. Tibanya lokomotif itu di Stasiun Garut selain menjadi yang pertama setelah lebih dari 30 tahun, ini juga menandakan jalur dengan panjang 19,5 km tersebut sudah tersambung seluruhnya.
Baca juga: Empat Dekade Tak Beroperasi, Stasiun Garut Akhirnya Direaktivasi
Meski begitu mengularnya lokomotif ini belum secara resmi dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) melainkan untuk uji coba terlebih dahulu. VP Public Relation PT KAI Yuskal Setiawan mengatakan, saat ini masih uji coba dan diperkirakan akhir Januari atau paling lambat awal Februari 2020 jalur tersebut mulai beroperasi secara komersial.
“Diperkirakan akhir Januari atau awal Februari beroperasi secara komerisal,” kata Yuskal yang dikutip KabarPenumpang.com dari detik.com (24/1/2020).
Tak hanya itu, sebelum di uji coba dengan lokomotif, Manager Humas PT KAI Daerah Operasiona (Daop) 2 Bandung, Noxy Citrea Bridara mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba sebanyak dua kali yakni pada 19 Januari dan 21 Januari 2020 kemarin menggunakan kereta kerja. Noxy mengatakan, uji coba dengan lokomotif tersebut untuk menguji kekuatan rel dan berjalan lancar dari Stasiun Cibatu, Pasir Jengkol, Wanaraja hingga tiba di Garut.
Uji coba dengan lokomotif yang sudah berhasil dilakukan, Gubrenur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini dengan adanya reaktivasi jalur Cibatu – Garut akan membawa dampak ekonomi yang baik ke daerah. Menurutnya, kereta ini juga menjadi alternatif bagi wisatawan ke Garut dari Cibatu.
Dulunya, jalur ini dibangun setelah Bogor tahun 1884 dari Bandung ke Cicalengka yang kemudian dilanjutkan ke arah selatan. Kemudian di Cibatu terbagi dua cabang yakni Warung Bandrek dan Garut. Pembangunan dari Cicalengka menuju Garut sendiri membutuhkan waktu lima tahun.
Reaktivasi jalur tersebut dilakukan setelah mati suri hampir empat dekade. Tak hanya reaktivasi jalur, tetapi bangunan stasiun pun dilakukan renovasi total serta emplasemen juga dirombak secara besar-besaran. Pada masa berjayanya, bahkan Chalie Chaplin pernah mengunjungi Stasiun Garut melalui jalur tersebut menggunakan kereta tahun 1932.
Baca juga: Stasiun Cibatu, Nuansa Vintage Yang Tak Lekang Ditelan Zaman
Untuk diketahui, sebelumnya, PT KAI juga sudah mereaktivasi tiga jalur lain yang sudah lama non aktif. Ketiga jalur itu adalah Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Bandung-Ciwidey.