Seorang astronot bisa melihat berbagai tempat di Bumi meski tengah berada di luar angkasa. Dengan jarak 250 mil Anda bisa membuat daftar keinginan yang cukup untuk melihat Bumi. Namun apakah seorang astronot lebih menyukai berlibur di luar angkasa atau di Bumi? Randy Bresnik seorang astronot mengatakan, saat standar Anda meningkat di luar angkasa, itu membuat persepektif sedikit berbeda dari wisatawan lain.
Baca juga: Sebelum Terbang dengan Kapsul Boeing CST-100 Starliner, Astronot Berlatih dengan VR
Meski begitu, Randy juga memiliki beberapa tempat untuk berlibur bersama dengan keluarganya. Tempat pertama terfavorit Randy adalah Australia yakni perjalanan ke Crains yang paling berkesan di Queensland di Great Barrier Reef. Di mana dirinya bisa menikmati hutan, melakukan arung jeram di Sungai Tully dan mengendarai sepeda melintasi hutan dalam waktu satu hari.
Dia juga memilih Slovenia tempat kakek dan neneknya, karena menurutnya, negara tersebut sangat indah. Randy mengaku dari sebuah kastil di ibukota bisa melihat hampir seluruh tempat. Dia mengaku meski banyak tempat indah yang bisa dilihat dari luar angkasa, Randy masih penasaran untuk menikmati perjalanan ke Amerika Selatan. Dia mengaku Patagonia terlihat seperti planet lain dari luar angkasa.
“Patagonia benar-benar cantik. Kami saat berada di luar angkasa juga menemukan Gunung Everest dari luar angkasa dengan kecepatan 17.500 mil per jam dan sungguh menyenangkan. Menemukan tempat dari luar angkasa bisa jadi sedikit menantang karena Anda bergerak dengan kecepatan sepuluh kilometer per detik. Jadi bisa dibayangkan baru melihat sebentar dan sesuatu di pinggir jalan sudah hilang dalam sedetik,” ungkap Randy.
Dia mengatakan tak pernah lupa membawa kamera ketika bepergian baik di luar angkasa maupun di Bumi. Randy mengatakan, pada usianya kini tak banyak memiliki video maupun foto saat tumbuh dewasa, tetapi anak-anaknya akan dapat kembali melihat seperti apa masa kecil mereka bersama orang tua. KabarPenumpang.com merangkum dari nationalgeographic.com (13/8/2020), Randy menjelaskan mereka bisa menemukan pemandangan atau warna tertentu dari luar angkasa seperti hijau aurora ketika melintas diatasnya.
“Berada di atas sana, dan menikmati malam-malam yang menakjubkan dan ini di mana atmosfer bagian atas bumi semakin bersemangat oleh energi kosmik ini. Ini seperti aksi terbang di atas ombak di tengah lautan saat matahari bersinar dari air. Itu tak terlukiskan. Melihat planet kita dari orbit adalah hal yang emosional,” jelasnya.
Dia mengaku, untuk mengelilingi bumi, para astronot hanya membutuhkan waktu selama 90 menit. Randy mengatakan, setelah mengelilingi Bumi dengan waktu 90 menit Anda akan merasa sangat rendah hati dan menempatkan perspektif tentang betapa kecil dan rapuhnya sebuah planet.
Astronot yang melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa pada tahun 2009 dan 2017 itu berharap pekerjaan yang sedang dilakukannya saat ini membuatnya begitu akrab seperti perjalanan maskapai masa kini. Mantan letnan Korps Marinir ini menambahkan, makanan yang ada di pesawat lebih baik dibandingkan makanan untuk para astronot di stasiun luar angkasa.
“Dalam satu ekspedisi saya mengelilingi bumi selama lima bulan. Dengan kemiringan orbit kita, dengan Bumi berputar di bawah kita, kita menutupi sekitar 90 persen permukaan dan populasi Bumi. Dan saya tidak melihat ke mana pun saya tidak ingin pergi. Semuanya sangat indah. Ketika kita melewati krisis virus saat ini, saya pikir orang harus mengambil kesempatan untuk keluar dan melihat dunia,” kata dia.
Untuk diketahui, selama perjalanan tersebut, Randy dan krunya mengambil 808.126 foto Bumi termasuk beberapa tempat yang kemudian akan dia kunjungi secara pribadi.