Iran dilaporkan bakal membentuk konsorsium perawatan (maintenance) pesawat bersama Rusia, Cina, dan India. Tak hanya itu, Iran juga disebut bakal memproduksi pesawat komersial sendiri dengan berbagai pengalaman yang dimiliki.
Baca juga: Diamuk Putin, Cina Akhirnya Tegas Bantu Rusia Lawan Barat, Kirim Pasokan Suku Cadang Pesawat
Laporan Silk Road Briefing, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Mohammad Mohammadi Bakhsh mengungkapkan, tujuan didirikannya konsorsium tersebut untuk menetapkan standar layanan perbaikan pesawat.
Bakhsh juga menyebut, sepanjang tahun 2022 ini, Iran sudah melakukan maintenance terhadap enam pesawat dari empat negara. Hanya saja tak disebut dengan jelas negara mana saja yang mempercayakan maintenance pesawat maskapainya ke Negari Para Mullah itu.
Iran memang sudah beberapa dekade mengalami embargo barat. Akibatnya, mereka tidak bisa membeli pesawat baru beserta suku cadangnya secara legal. Namun, kondisi tersebut membuat Iran justru bangkit. Pesawat-pesawat, baik sipil maupun militer, buatan barat yang sudah terlanjur dimiliki dipelihara sedemikian rupa bahkan dikembangkan atau memodifikasinya.
Dari berbagai pengalaman tersebut, Iran bertekad untuk memproduksi pesawat sendiri. Ini tentu bukan isapan jempol belaka mengingat saat ini Iran sudah berhasil membuat drone tempur sendiri dan belakangan dilaporkan bakal dipakai dalam jumlah besar oleh Rusia.
Masih berkenaan dengan Rusia, pada Juli 2022, Negeri Beruang Merah itu dikabarkan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Iran. Dengan adanya perjanjian itu, Iran bakal membantu Rusia dengan mengirimkan suku cadang pesawat buatan Iran serta membantu Rusia mempertahankan armada pesawat buatan Boeing-Airbus dan lainnya.
Pada Maret 2022, Menteri Transportasi Rusia Vitaly Savelyev mengatakan Rusia akan menggunakan “pengalaman Iran” dalam menghindari sanksi Barat, yang saat ini sedang menimpa Rusia secara bertubi-tubi usai perang dengan Ukraina meletus pada 24 Februari lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam berbagai kesempatan, memang sangat fokus untuk mengembangkan pesawat buatan dalam negeri berserta suku cadangnya. Itu adalah rencana jangka panjang Rusia. Jangka pendeknya, Rusia meminta negara-negara yang dianggap bersahabat, seperti Cina dan Iran, membantu pasokan suku cadang pesawat-pesawat komersial buatan barat yang dioperasikan maskapai Rusia.
Selama ini, suku cadang pesawat memang banyak diproduksi oleh Barat. Mesin pesawat, misalnya, CFM Internasional dan General Electric, itu merupakan perusahaan patungan Amerika Serikat (AS)-Perancis.
Baca juga: Rusak Duopoli Boeing-Airbus, Cina Produksi Suku Cadang Mesin Pesawat Sendiri Mulai 2025
Sistem avionik, landing gear, dan flight control diproduksi oleh Honeywell serta sistem komunikasi dan navigasi diproduksi oleh Rockwell Collins. Keduanya merupakan perusahaan asal AS.
Di luar itu, perusahaan-perusahaan Barat tetap mendominasi. Hanya saja perusahaan-perusahaan Cina sudah bisa bersaing dalam memproduksi suku cadang pesawat.