Masa suram Boeing pasca dua kecelakaan maut yang masing-masing melibatkan Lion Air dan Ethiopian Airlines dan menewaskan lebih dari 300 orang ini ternyata masih belum enggan beranjak. Ya, buntut dari kecelakaan yang hanya berselang lima bulan ini ternyata masih memanjang sampai sekarang. Kabar terbaru menyebutkan bahwa salah satu varian dari produsen pesawat asal Negeri Paman Sam ini (Boeing 737 MAX) akan diperpanjang ‘masa hukumannya’ hingga tahun 2020 mendatang – padahal dalam laporan sebelumnya, Boeing 737 MAX ini boleh kembali mengudara pada bulan September mendatang.
Baca Juga: Sepanjang Mei 2019, Boeing Tak Dapat Orderan (Lagi)
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman businessinsider.sg (14/7), dalam sebuah laporan yang dirilis oleh Wall Street Journal pada Sabtu (13/7), disebutkan bahwa perbaikan perangkat lunak (yang menjadi penyebab utama dari dua kecelakaan maut tersebut) dan pelatihan terhadap pilot telah berulang kali ditunda oleh pihak produsen pesawat. Padahal jika ditelaah lebih jauh, ada banyak maskapai di luar sana yang terpaksa harus mengisi kekosongan armada akibat grounded massal terhadap model pesawat ini.
Maskapai asal Negeri Paman Sam, American Airlines mengatakan bahwa mereka terpaksa menelan kerugian hingga US185 juta (hanya) pada kuartal kedua tahun 2019 ini – salah satu penyebabnya adalah grounded massal dari varian Boeing 737 MAX. Kendati pihak Boeing dan beberapa pihak terkait yang pro dengan perusahaan mengatakan bahwa mereka percaya kalau Boeing 737 MAX akan kembali mengudara pada musim gugur 2018 ini, tapi laporan dari Wall Street Journal agaknya lebih masuk akal ketimbang kepercayaan pihak Boeing cs.
Salah satu alasan yang paling masuk akal mengapa tahun 2020 merupakan waktu yang paling tepat bagi Boeing untuk kembali menerbangkan varian 737 MAX-nya kembali adalah perbaikan dan pengecekan secara menyeluruh. Ini dimaksudkan agar kecelakaan nahas seperti yang menimpa Lion Air dan Ethiopian Airlines tidak kembali terjadi di masa yang akan datang.
Baca Juga: Duh! Tidak Ada Pesanan yang Masuk ke Boeing Sepanjang April 2019
Sebelumnya, Boeing juga sempat menelan pil pahit akibat tidak adanya pesanan yang masuk ke perusahaan selama rentang bulan April – Mei 2019 kemarin.