Sebuah pesawat belum lama ini dilaporkan kalang kabut saat hendak melakukan pendaratan akibat lampu runway atau landasan pacu sebuah bandara di Amerika Serikat (AS) mati. Beruntung, sebelum pesawat kehabisan bahan bakar, sekitar 20 mobil dikerahkan dan berjajar rapi di pinggir runway untuk membantu proses pendaratan. Meskipun sempat diragukan, nyatanya cara tersebut berhasil.
Baca juga: Ada 15 Makna Lampu Warna-warni di Runway Bandara, Sudah Tahu?
Dilansir CNN International, cerita pendaratan pesawat dengan alat bantu cahaya lampu mobil bermula dari adanya laporan seorang anak yang membutuhkan bantuan medis. Mengetahui itu, tim medis dari Alaska Lifemed Medical pun bergerak dan menjemput anak tersebut melalui sebuah bandara di AS, tepatnya di desa terpencil Igiugig, Alaska, AS.
Saat itu, waktu sudah memasuki hampir tengah malam, yakni pukul 23.30 waktu setempat. Tatkala memasuki desa terpencil berpenduduk hanya sekitar 70 jiwa ini, pesawat mendapati runway gelap gulita, termasuk desa tersebut. Alhasil, dari keterangan CEO LifeMed Alaska, Russ Edwards, pesawat pun bingung sambil berputar-putar selama beberapa saat di atas desa tersebut.
Tak tinggal diam, warga coba membantu dengan menyalahkan lampu runway secara manual. Namun, tak berhasil. Dari kesaksian Ida Nelson, juru tulis suku dan editor buletin untuk Dewan Desa Igiugig, usai berkomunikasi dengan pilot, warga kemudian mengumpulkan sekitar 20 kendaraan dan menjajarkannya di pinggir landasan pacu. Sorotan dari lampu mobil ke landasan pacu diharapkan dapat menggantikan peran lampu runway yang mati.
Usai runway kembali terang berkat lampu mobil, pesawat yang tak diketahui jenisnya itu kemudian melakukan observasi dengan beberapa kali terbang rendah. Pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan selamat tanpa adanya insiden apapun. Begitu juga saat proses pesawat lepas landas untuk mengantar anak dari desa terpencil tersebut ke Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage yang berjarak 450 km.
Juru bicara wilayah Pantai Selatan Alaska Department of Transportation (DOT), Sam Dapcevich mengatakan lampu landasan pacu telah padam sejak Februari. Mereka telah ke bandara tiga kali tahun ini untuk melakukan sejumlah perbaikan.
“Lampu-lampu rusak selama musim dingin akibat peralatan pembersih salju kami yang dioperasikan oleh kontraktor di masyarakat,” kata Dapcevich. “Sebelumnya, kami telah pergi ke sana pada awal Mei dan memperbaiki kerusakan pada lampu yang telah rusak.”
Baca juga: 10 Pendaratan Dramatis Sepanjang Sejarah Penerbangan
Alaska DOT kemudian menemukan masalah kabel dan harus menunggu sampai tanah mencair untuk dikerjakan. Minggu lalu, mereka telah membetulkan kabel tersebut dan menemukan bahwa banyak kabel lampu yang telah dilindas.
Kru Alaska DOT kembali ke Igiugig pada Selasa untuk memperbaiki lampu, yang sekarang sudah bisa dinyalakan, kata Dapcevich.