Beragam konspirasi yang menyelimuti hilangnya Malaysia Airlines MH370 memang masih belum terungkap kebenarannya hingga kini. Kasus ini semakin pelik untuk ditelisik, mengingat eksistensi dari black box yang juga tidak kunjung ‘muncul ke permukaan’. Walhasil, spekulasi liar maupun terstruktur mulai berkembang di masyarakat – terakhir, seorang peneliti Christine Negroni menyebutkan bahwa kopilot sempat mengambil alih penuh kendali pesawat selama kurang lebih 30 menit.
Dalam bukunya yang berjudul “The Crash Detectives”, Christine kembali melemparkan sebuah asumsi bahwa bisa saja kegagalan kelistrikan yang terjadi di dalam Boeing 777-300 milik Malaysia Airlines ini disebabkan oleh adanya ‘cacat produksi’ yang mengakibatkan air rembes dan merusak jaringan kelistrikan pesawat. Christine menambahkan, tidak menutup kemungkinan hal ini menjadi penyebab turunnya daya listrik di dalam pesawat dan gangguan komunikasi pada MH370.
“Pesawat rilisan Boeing ternyata rentan bocor yang mengalir ke electronic bay,” tutu Christine, dikutip KabarPenumpang.com dari laman express.co.uk (3/9).
Christine mengklaim bahwa untuk sebagian model pesawat Boeing seperti 747, 777, dan 767, dapur pesawat (galley) berada tepat di atas ruangan yang erat kaitannya dengan sistem kelistrikan pesawat, atau yang biasa disebut Equipment and Electronic Bay (E&E Bay).

“Pada Qantas Flight 2 aliran air yang dihasilkan dari pengoperasian dapur pesawat mengalir ke daerah ini (E&E Bay), dan kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi,” lanjut Christine.
“Selama penyelidikan berlangsung, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) mendapati peralatan kelistrikan pesawat tergenang oleh air, melebihi batas yang sudah didesain sebelumnya oleh pihak pabrikan pesawat,” ujar Christine menjelaskan kasus air rembes yang terjadi pada maskapai Qantas Flight 2.
Tidak hanya satu, melainkan empat pesawat Boeing dan satu unit Airbus yang didapuk mengalami ‘penyakit’ yang sama dengan Qantas Flight 2.
Baca Juga: Empat Tahun Pasca Hilangnya MH370, Malaysian Airlines Rilis Laporan Investigasi
“Itu tentu saja akan membahayakan keselamatan penerbangan,” tandas Christine.
Melalui jalur hipotesa ini, Christine mencetuskan hipotesa baru terkait hilangnya MH370:
“Rembesan air menuju E&E Bay ini bisa saja mematikan sistem kelistrikan pesawat – tidak terkecuali tekanan di dalam pesawat yang melumpuhkan sang pilot dan kopilot,”