Monday, November 25, 2024
HomeDarat"Labirin Shinjuku" - Stasiun Kereta Bawah Tanah Tokyo dengan Banyak Koridor yang...

“Labirin Shinjuku” – Stasiun Kereta Bawah Tanah Tokyo dengan Banyak Koridor yang Membingungkan

Setelah sebelumnya kami ulas tentang game indie “The Exit 8” dengan latar labirin yang membingungkan di stasiun bawah tanah Tokyo, maka pada artikel ini kami bahas tentang latar stasiun dalam game tersebut, yang dikatakan tak hanya membingungkan, tapi juga menakutkan. Yang dimaksud adalah Stasiun Shinjuku yang terletak di distrik Shinjuku, yang merupakan salah satu distrik utama di Tokyo.

Baca juga: “The Exit 8” – Game Indie yang Bikin Kamu Ketakutan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Dari beberapa literasi, Stasiun Shinjuku terkenal karena memiliki tata letak dan desain yang rumit sehingga dijuluki sebagai “Labirin Shinjuku”. Keberlanjutan arsitektur dan struktur stasiun yang besar dapat menciptakan pengalaman yang rumit bagi orang yang tidak terbiasa. Stasiun ini adalah salah satu stasiun tersibuk di dunia, melayani jumlah penumpang yang sangat besar setiap harinya.

Ciri khas Stasiun Shinjuku memiliki banyak pintu keluar, pintu masuk, dan koridor yang menghubungkan berbagai bagian stasiun. Bangunan ini terdiri dari beberapa bangunan dan sejumlah besar platform kereta api. Selain itu, Stasiun Shinjuku dianggap sebagai stasiun terbesar di dunia dalam hal jumlah penumpang harian dan jumlah platform kereta api.

Stasiun ini melayani beberapa jalur kereta api dan operator, sehingga penumpang memiliki banyak pilihan untuk berpindah dari satu kereta ke kereta lainnya. Banyaknya rute dan pilihan dapat membuatnya terlihat seperti labirin bagi orang yang belum pernah menggunakannya sebelumnya.

Selain kereta api, Stasiun Shinjuku juga memiliki stasiun bus, terminal taksi, dan area pejalan kaki yang sibuk. Semua ini menciptakan lingkungan transportasi yang sangat padat dan kompleks. Meskipun kompleks, stasiun ini sebenarnya telah dilengkapi dengan petunjuk yang baik, tanda-tanda, dan peta untuk membantu penumpang menavigasi dengan lebih mudah.

Dari sejarahnya, Stasiun Shinjuku dibuka pada tahun 1885 sebagai bagian dari Jalur Kereta Api Shinagawa yang dioperasikan oleh Nippon Railway (Nippon Tetsudo). Pada awalnya, stasiun ini memiliki dua jalur kereta.

Selama abad ke-20, stasiun mengalami pengembangan dan perluasan secara bertahap. Pada tahun 1925, Stasiun Shinjuku menjadi simpul transportasi yang signifikan dengan terhubungnya Jalur Odakyu dan Jalur Keio. Ini memungkinkan penumpang untuk beralih antar jalur dan mendukung pertumbuhan wilayah sekitarnya.

Selama Perang Dunia II, stasiun ini mengalami kerusakan yang signifikan akibat serangan udara, namun, setelah perang, dilakukan upaya besar-besaran untuk merekonstruksi dan memperbarui stasiun.

Baca juga: Hotel Kapsul di Shinjuku Hadirkan Fitur Sleep Report, Pantau Kualitas Tidur Lewat Suara Dengkuran

Pada tahun 1968, gedung terminal baru dibuka, dan stasiun ini terus melayani peningkatan jumlah penumpang dan aktivitas komersial. Pada tahun 1987, JR East menggabungkan operasinya dengan Japan National Railways, dan Stasiun Shinjuku menjadi bagian dari JR East. Pengembangan lahan di sekitar stasiun juga menjadi semakin penting, dengan munculnya pencakar langit, pusat perbelanjaan, hotel, dan pusat bisnis.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru