Meski sudah menjadi suatu kewajaran dalam penerbangan, namun turbulensi sebisa mungkin untuk dhindari, maklum tak sedikit penumpang yang berakhir trauma saat melewati turbulensi. Terkhusus bagi penumpang, posisi kursi yang tepat memang dapat meminimalkan efek turbulensi. Lantas yang menjadi pertanyaan, di kursi sebelah manakah efek turbulensi dapat terasa minimal?
Baca juga: Peneliti Buktikan Bahwa Guncangan Akibat Turbulensi Bisa Diredam!
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bagian dari struktur pesawat yang paling stabil dan kokoh. Merujuk ke beberapa analisa, maka yang dimaksud adalah area pada sayap. Selain merupakan central dari kekuatan pesawat, sayap memang dirancang kokoh lantaran menjadi tempat tangki bahan bakar.
Dengan kekuatan struktur yang merupakan persilangan dari fuselage (body pesawat) dan sayap, maka penumpang yang berada di dekat sayap akan mendapatkan efek stabilitas lebih tinggi dari penumpang di bagian kabin lainnya. Kursi paling tengah merupakan center of gravity (CG) dari sebuah pesawat di mana itu adalah titik paling seimbang.
Sayap pesawat yang ada di sisi kanan dan kiri juga dirancang tidak akan pecah ketika turbulensi. Karena setiap pesawat diuji ketahanannya hingga yang ekstrem. Meski lebih tahan terhadap efek turbulensi, namun posisi kursi di dekat sayap punya konsekuensi tersendiri. Seperti dalam penerbangan jarak jauh, posisi kursi di atas sayap kerap membuat jenuh, lantaran bidang pandangan penumpang ke luar terbatas oleh stuktur sayap yang masif.
Baca juga: Bukan Turbulensi, Ternyata Penumpanglah yang Jadi ‘Ancaman’ Terbesar Bagi Awak Kabin
Lain dari itu, ada profil penumpang yang mungkin takut akan ketinggian, dengan mengambil posisi kursi dekat sayap, maka efek ‘ketakutan’ akan berkurang. Seandainya pun ingin melihat ke luar jendela, maka yang dilihatnya adalah bagian atas sayap, bukan pemandangan ke darartan yang ribuan meter dibawahnya.