Minggu, 8 Januari 2023, menjadi hari yang dikenang oleh group Krontjong Toegoe, setelah menanti lebih kurang tujuh tahun, group Krontjong Toegoe akhirnya menerima sertifikat WBTb (Warisan Budaya Takbenda) oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, yang menyiratkan musik keroncong dari Kampung Tugu telah mendapat pengakuan dari negara, khususnya sebagai seni budaya yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Ini Dia Ciri Khas Musik Kedatangan Kereta Api di Stasiun. Kira – kira Apa Saja, ya?
Meski musik keroncong tak sepopuler jenis musik lainnya, perlu diketahui, bahwa keroncong adalah salah satu aset budaya yang sampai saat ini masih bertahan, yang secara khusus dilestarikan oleh group Krontjong Toegoe.
Dari sejarahnya, musik Keroncong masuk ke Indonesia dibawa oleh para Mestizos yang berasal dari Portugis. Terciptanya akulturasi antara alat musik Indonesia dengan jenis musik khas Portugal pun pada akhirnya menghasilkan genre musik Keroncong yang saat ini dikenal di masyarakat.
Ibarat mendapat tekanan zaman, eksistensi musik Keroncong di tahun 1980-an sempat terancam, pasalnya tidak ada regenerasi pemain keroncong. Berangkat dari keinginan kuat untuk melestarikan musik dan budaya leluhur, mendasari Komunitas Krontjong Toegoe terbentuk dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Guna mempertahankan eksistensi musik keroncong dan melakukan kaderisasi pemain, Krontjong Toegoe pun dikukuhkan pada tanggal 12 Juli 1988. Para pemain Keroncong pun diwarisi ke generasi muda yang ada di Kampung Tugu.
Kampung Tugu sendiri merupakan tempat asal mula kemunculan musik Keroncong yang dibawa oleh Mestizos ke Betawi. “Nama Toegoe itu adalah nama yang nama sakral, kampung kami, biar lebih terangkat dan dikenal di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia,” ujar Bung Andre, selaku senior Krontjong Toegoe, dalam penuturannya di program Hobby dan Komunitas Sonora FM.
Hingga saat ini, nama Krontjong Toegoe masih tetap popular dan eksis secara beriringan dengan perkembangan musik keroncong di Indonesia. Fakta mengejutkan, Krontjong Toegoe sudah menciptakan 5 album dan 3 single yang bisa mengharumkan Indonesai di mata dunia.
Selain itu, Krontjong Toegoe juga berhasil memenangkan AMI Awards 2019 dengan lagu Tanah Tugu karya Arthur James Michiels, dan AMI Awards 2022 dengan lagu Mande-mande Karya Milton Augustino Michielskarya
Baca juga: Terkenal Karena Didi Kempot, Inilah Jejak Sejarah Stasiun Solo Balapan
Sebagai WBTb yang ada di wilayah DKI Jakarta, maka sudah sudah selayaknya Krontjong Toegoe mendapat apresiasi untuk mengisi ruang musik di berbagai event, atau bisa dengan menjadikan alunan musik keroncong sebagai lagu latar di dalam bus TransJakarta, KRL Jabodetabek dan MRT Jakarta, yang secara langsung ikut membangkitkan dan memperkenalkan cita rasa keroncong kepada masyarakat luas.