Korean Air telah menandatangani kesepakatan dengan kontraktor pertahanan yang berbasis di Nevada, Sierra Nevada Corp mengenai penjualan lima Boeing 747-8 (800). Sierra Nevada belum lama ini mendapatkan kontrak senilai $13 miliar untuk mengembangkan Survivable Airborne Operations Center (SAOC), atau “Doomsday Plane” untuk kebutuhan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).
Baca juga: Korean Air Tuntaskan Kontrak Pemesanan 33 Unit Airbus A350
Seperti dikutip Reuters, maskapai utama Korea Selatan ini akan menjual lima pesawat berbadan lebar Boeing 747-8 miliknya seharga $674 juta, atau setara dengan $135 juta per badan pesawat. Penjualan tersebut diperkirakan akan selesai pada September 2025 dan akan membuat maskapai ini hanya memiliki empat pesawat penumpang 747-8 seiring dengan upaya modernisasi armadanya.
Dalam pengajuan Sierra Nevada kepada Korean Air, mereka mengatakan langkah tersebut selaras dengan strategi jangka panjangnya untuk mendivestasi pesawat tua demi jet generasi berikutnya. Penjualan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Korean Air mengkonfirmasi kesepakatan pembelian 33 unit Airbus A350 senilai $13,7 miliar.
Pesawat 747 bermesin empat pada akhirnya akan menggantikan pesawat Boeing E-4B Advanced Airborne Command Post (AACP) yang dioperasikan USAF, yang saat ini menggunakan badan pesawat Boeing 747-200B yang dimodifikasi. Berdasarkan kontraknya dengan USAF, Sierra Nevada diharapkan menyelesaikan pekerjaannya pada tahun 2036, dengan Angkatan Udara AS memberikan kontribusi langsung sebesar $59 juta untuk memulai pengembangan dan pengujian.
Ketika industri penerbangan semakin memilih pesawat jarak jauh bermesin ganda yang lebih efisien, Korean Air akan memangkas separuh armada penumpang Boeing 747-nya dalam 18 bulan ke depan. Maskapai penerbangan Korea ini saat ini mengoperasikan sembilan jet penumpang 747-8I yang dapat menampung hingga 368 penumpang dalam tiga kelas – enam di kelas satu, 48 di kelas bisnis, dan 314 di kelas ekonomi – dan merupakan salah satu dari tiga maskapai penerbangan yang mengoperasikan 747-8 sebagai pesawat penumpang, bersama dengan Air China dan Lufthansa.
Boeing 747-8I tertuanya belum berusia sembilan tahun, sementara Korean Air juga mengoperasikan 11 pesawat kargo Boeing 747 sebagai bagian dari bisnis kargonya yang cukup besar. Masih harus dilihat apakah hal ini dapat meyakinkan maskapai ini untuk mempertahankan armada Airbus A380-nya lebih lama, terutama karena beberapa hari yang lalu salah satu pesawat A380-nya terlihat dibongkar.
Sejarah Panjang Korean Air, Maskapai Nasional yang Awalnya Dimiliki Pemerintah