Monday, April 7, 2025
HomeDaratKorea Selatan Lirik Fase 4 MRT Jakarta, Ternyata Dahulu Pernah MoU Terkait...

Korea Selatan Lirik Fase 4 MRT Jakarta, Ternyata Dahulu Pernah MoU Terkait Sistem Operasi dan Pemeliharaan

MRT Jakarta saat ini tengah dalam proses pembangunan fase 2 yang akan dibangun dua tahap yakni fase 2A dan fase 2B dari Bundaran Hotel Indonesia menuju ke Kota dan dari Kota ke Ancol Barat letak depo kedua MRT nantinya. Meski fase 2 tengah proses pembangunan, tetapi MRT Jakarta juga mulai bergerak untuk fase 4 yang akan membentang dari Fatmawati menuju ke Taman Mini Indonesia Indah.

Baca juga: PPKM Level 3, Jumlah Penumpang Naik, MRT Jakarta Fase 2 CP203 Mulai Rekayasa Lalu Lintas

Direktur utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, untuk fase 4 ini pihaknya tengah dalam feasibility study. Dalam proses tersebut ada beberapa perusahaan yang sudah mulai tertarik salah satunya adalah pihak Korea Selatan.

“Kita terus mencari dan mengerjakan fase 4 dengan pendekatan. Untuk mitra dari Korea Selatannya sendiri kita belum bisa diskusi saat ini. Karena proses berjalan fase yang sedang persiapan,“ ujar William dalam forum jurnalis, Selasa (31/8/2021).

William menjelaskan proses feasibility study fase 4 dikoordinasi secara penuh oleh MRT Jakarta. Nantinya terkait hal itu, dikatakan William akan dilaksanakan pada tahun ini dan diperkirakan selesai tahun depan. Sehingga setelah itu MRT Jakarta akan menentukan proses selanjutnya seperti apa.

“Kami koordinasi dengan pemerintah baik pusat atau pemprov DKI Jakarta untuk dapat arahan atau persetujuan dari MRT fase 4 Fatmawati TMII,“ ungkapnya.

Fase 4 ini nilai untuk pembangunannya sekitar Rp28 triliun yang didapat dari hasil perhitungan oleh konsultan. Untuk diketahui, sebelum Korea Selatan melirik fase 4 ini, MRT Jakarta pada 2019 lalu pernah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Seoul Metro guna mengembangkan kapasitas operasi dan sistem pemeliharaan perekertaapian di kota besar.

MoU tersebut meliputi pengeksplorasian dalam pengembangan pengoperasian dan pengelolaan pusat kendali atau OCC, pengembangan kemampuan perawatan rolling stock dan depo, pengembangan pengetahuan atas kemampuan SAMBA (Smart Automatic Mechanical Big data Analysis-system) dan smart station, pengelolaan automatic fare collection (AFC) serta berbagai kegiatan knowledge sharing terkait lainnya.

Rencananya Nota Kesepahaman ini akan berlaku selama dua tahun ke depan. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, dan Chief Executive Officer Seoul Metro, Taeho Kim.

“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah kunjungan balasan sebagai tindak lanjut benchmarking PT MRT Jakarta pada Juni 2019 lalu di Korea Selatan, di mana kami melihat bahwa Seoul Metro sebagai salah satu operator kelas dunia yang mengelola delapan jaringan dengan 340 kilometer jalur, kami menganggap perlu mendapatkan pengetahuan dari keandalan operasional mereka, terutama terkait penggunaan teknologi data raksasa (big data) dalam aspek operasional stasiun dan menjalankan rangkaian kereta. Kami berharap kompetensi operasionalisasi MRT Jakarta dapat meningkat dengan baik melalui kerja sama ini,” ujar William Sabandar.

Baca juga: Pelajari Keunggulan Seoul Metro, MRT Jakarta Kembangkan Kapasitas Operasi dan Sistem Pemeliharaan

Seoul Metro dikenal sebagai peraih penghargaan Operational and Technological Excellence dari UITP (Union Internationale des Transports Publics) adalah the International Association of Public Transport untuk proyek “Introducing Observer Pattern-based system for failure prediction of railway facilities (SAMBA)”.






















RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru